REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski ujian nasioal tingkat SMA dan SMP berjalan lancar, tetapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap meminta hasil investigasi yang sedang dilakukan beberapa kementerian. Hal ini setelah musibah ujian nasional sempat mengalami penundaan di 11 provinsi.
“Saya tetap meminta laporan lengkap hasil investigasi yang dulu terjadi keterlambatan di 11 provinsi untuk kita jadikan pelajaran untuk mengetahui mengapa itu terjadi,” katanya saat memberikan keterangan pers setelah mendapatkan laporan dari Wakil Presiden, Boediono dan menteri KIB II di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat (26/4).
Ia menegaskan jika dalam hasil investigasi ada pihak-pihak yang lalai, sanksi tak sungkan untuk diberikan. Menurutnya, kelalaian tersebut sangatlah fatal karena UN adalah salah satu hal mendasar yang diberlakukan di seluruh Indonesia.
“Kalau memang ada pihak-pihak yang lalai, tentu akan kita berikan sanksi,” katanya. Presiden SBY mengaku bersyukur masalah tentang UN sudah bisa diatasi. Ujian nasional pada prinsipnya bisa dilaksanakan dengan baik.