Senin 29 Apr 2013 20:17 WIB

Amunisi UN itu Bernama Pendalaman Materi

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
 Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama mengikuti Ujian Nasional yang dimulai hari ini di SMP Negeri 1 Jakarta Pusat, Senin (22/4).    (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama mengikuti Ujian Nasional yang dimulai hari ini di SMP Negeri 1 Jakarta Pusat, Senin (22/4). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hanya tinggal beberapa hari lagi. Pada Senin yang akan datang tepatnya 6 Mei akan menjadi hari pertempuran intelektual 'barikade putih merah.'

'Barikade putih merah' itu yakni para anak bangsa yang tengah duduk di bangku Sekolah Dasar. Sekolah-sekolah pendidikan tingkat dasar kini tengah menyiapkan amunisi untuk berjuang menaklukkan soal-soal UN.

UN yang menjadi penentu bagi mereka untuk bisa naik ke tingkatan selanjutnya. Beberapa dari sekolah dasar kini menyiapkan amunisi bagi anak didiknya.

Anak didik di berbagai sekolah dasar ini terus di gembleng untuk pendalaman materi. Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri SDN XIV Margahayu Bekasi Jawa Barat.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Cut Meutia Nomor 42 ini, tengah nelakukan pendalaman materi bagi anak didiknya. Kepala Sekolah SDN XIV Margahayu, Rumsiti Ningrum, mengatakan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di sekolah saat menjelang UN seperti saat ini murid-murid selalu di berikan penambahan jam ajar guna materi pelajaran lebih dalam di pahami murid.

"Kebiasaan di sekolah ini menjelang UN yaitu menggelar doa bersama dan memberikan pendalaman materi bagi murid-murid," ujar ibu hajjah ini kepada Republika, Senin (29/4).

Ia mengatakan, seminggu bisa tiga kali di adakan pendalaman materi. Sekolah yang berdekatan dengan Kantor PLN ini memiliki 35 murid yang akan menghadapi UN tanggal 6 Mei mendatang.

"Semoga bisa terulang seperti tahun sebelumnya, bisa lulus 100 persen anak didik di sekolah ini," ujar wanita berjilbab ini menutup sesi wawancara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement