REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Sumatera Selatan melakukan uji coba mobil pemadam kebakaran hasil rakitan siswa-siswi sekolah tersebut selama enam bulan.
Mobil dengan kapasitas air sebanyak 1.000 liter tersebut meluncur dari Balai Pelatihan Teknik menuju Kantor Pemerintah Provinsi Sumsel di Palembang, Rabu untuk melakukan simulasi pelaksanaan pemadaman kebakaran.
Namun, mobil bekas yang dirangkai dalam perjalanan mengalami kendala karena terjadi kerusakan roda. Gubernur Sumsel Alex Noerdin merasa bangga atas karya siswa siswi SMKN tersebut karena sudah berhasil merangkai dengan baik.
Namun, kata dia, mengenai adanya kendala kerusakan pada bagian roda itu hal biasa, karena semua alatnya menggunakan barang bekas. Hal yang wajar bila ada kendala karena peralatan mobil tersebut bekas dan ini juga uji coba.
Jepang saja pernah gagal dalam memproduk mobil, namun sekarang karyanya sangat berkualitas. Jadi dengan adanya uji coba tersebut maka kedepannya produk siswa-siswi Sumsel diharapkan semakin berkualitas.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, memang perangkaian mobil pemadam kebakaran itu sebelumnya dilakukan enam orang. Namun, untuk mempercepat penyelesaian ditambah menjadi 14 orang.
Mengenai terjadinya kendala dalam perjalanan, dia mengatakan, memang roda mobil itu bukan standar karena diganti dengan ban bekas. Jadi kekuatannya tidak maksimal sehingga menjadi kendala, dan alat-alatnya juga menggunakan barang bekas.
Mobil itu sendiri sebelumnya telah dilakukan uji coba, tetapi hanya kemampuannya dalam menyemprotkan air saja. Air yang disemprotkan bisa mencapai 40 meter ke atas dan mobil itu mampu melewati lorong kecil, tambah dia.