Rabu 08 May 2013 18:16 WIB

Bocah Korban Tembak Curanmor Tetap Ikut UN Terakhir

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Fikri Rizki Fahrezi baru saja selesai mengikuti Ujian Nasional (UN) hari terakhir tingkat SD di rumahnya. Dirinya yang lemah dan paha kanannya yang terluka, membuat bocah laki-laki itu harus mengerjakan UN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di rumahnya, di Jalan Haji Bontongn, Sukmajaya, Depok.

Dengan balutan perban putih di paha kanannya itu, ia mengerjakan soal UN IPA yang berjumlah 40 soal. "Enggak sih, enggak terlalu sakit," ujar Fikri seraya berbaring di kasurnya yang diletakkan di ruang keluarga, saat Republika berkunjung ke rumahnya, Rabu (8/5) siang.

Ia mengatakan, soal IPA yang baru saja ia kerjakan, memang lumayan sulit. Walau terbilang sulit, tetapi mata pelajaran IPA yang akan menentukan kelulusannya tersebut, tetap mampu ia kerjakan dalam waktu dua jam.

"Kami kirimkan dua orang pengawas ujian ke rumah Fikri. Anaknya tetap semangat ikut ujian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila yang tengah melihat keadaan Fikri pascapenembakan, di rumah Fikri.

Herry mengatakan, bocah berumur 13 tahun tersebut memang sangat semangat mengikuti UN. Hal ini juga terlihat dari wajah Fikri yang sama sekali tidak menunjukkan rasa sakit terkena tembakan.

Sebelumnya, pada Selasa (7/5) malam, Fikri telah tertembak seorang pria tak dikenal di kediamannya, di Jalan Haji Bontong, Kelurahan Sukmajaya, Sukmajaya, Depok. Bocah kelas VI SD Negeri Cipayung itu, memergoki aksi pencurian kendaraan bermotor yang berlangsung di rumahnya. Kejadian berlangsung sekitar pukul 18.30 WIB.

Fikri yang Selasa (7/5) malam itu hendak belajar sebagai persiapan UN terakhirnya, malah tertimpa musibah. Pelaku yang semalam tak sempat terlihat wajahnya itu, menyasarkan timah panas ke paha kanan Fikri.

Ibu Fikri, Wati, mengatakan, semalam memang telah terjadi aksi pencurian di rumahnya. Pelaku curanmor kepergok sedang melancarkan aksinya, tengah mendorong satu unit sepeda motor milik kakak Fikri, Khomsahtun.

Khomsahtun yang berteriak, karena diancam pelaku akan ditembak, membuat Fikri yang berada di dalam kamar seketika keluar, menghampiri kakaknya. Nahas, Fikri yang berdiri di depan pintu rumah, tersasar peluru pistol pelaku.

Fikri pun langsung dilarikan ke rumah sakit ibu dan anak Hasanah Graha Afiah, Raden Saleh, Depok, tak jauh dari rumahnya. Ia mendapatkan penanganan medis dan malam itu pula sudah dibolehkan pulang. Fikri hingga saat ini masih berada dalam pengawasan medis RS, dengan harus selalu melakukan kontrol luka secara intensif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement