Senin 13 May 2013 21:00 WIB

Anak Jangan Dimanjakan

Rep: niken paramitha/ Red: Taufik Rachman
Ibu dan anak berpelukan sambil tertawa. Pelukan dan suara ibu diyakini dapat meredam stres.
Foto: corbis
Ibu dan anak berpelukan sambil tertawa. Pelukan dan suara ibu diyakini dapat meredam stres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--"Mama sudah bilang, jangan taruh sepatumu sembarangan gitu dong Andri. Kamu kan tahu tempat itu biasa dipakai shalat oleh kawan-kawan mama arisan. Jangan cuek gitu ah, Mama sebel sama kamu.."

Mama mulai mengomel panjang dengan nafas tak putus. "Andri heran, kok mama bisa ya sambil mengomel sambil pegang catatan belanja, sambil  mencet-mencet Blackberry. Kebiasaan Mama bisa melakukan apa saja sekaligus," celoteh Andri.

Tiap hari mama bisa melakukan apa saja dirumah, makanya mama sangat cerewet. Tingkay kecerewetan mama bahkan bisa dapat award mungkin. Baru saja Andri selesai meletakkan sepatunya di rak sepatu, mama kembali ngomel.

"Andriii, aduuuh ampun deh kamu, kenapa sih kamu gak matikan kabel rice cooker ini, kalau dinyalain terus kan nasinya jadi bau dan kering. Kalau kamu mau, ya sudah makan saja, pengertian dikit kek, kamu kan sudah besar, sudah SMA. Mama dibantu gitu dong Andri jangan asal makan saja, Mama kan capek ngerjakan semuanya sendiri," mama menggerutu lagi.

"Sumpah deh Andri lupa, akh Mama, mana ada sih anak SMU di Indonesia ini yang inget sama kebel rice cooker segala. Biasanya anak cuma makan, gak kepikiran sampai matikan kabel dan lain-lain. Kecuali anak cewek yang perhatian dan rajin ke dapur itu juga jarang. Apalagi anak peremuan zaman sekarang bisanya cuma Blackberry-an, foto-foto, chatting, masukin gambar di Facebook, lalu ngomongin Justin Bieber," Andri melamun. Lamunan dari rice cooker sampai Justin Bieber.

"Wah terlambat sudah jam 2 lebih, tadi sih Mama pakai nyuruh si mbok nyuci celana jeansku dulu, jadi nggak kering deh. Mau dipakai bimbel jadi gak enak, lembab, jangan-jangan ntar aku panuan nih gara-gara Mama terlalu disiplin, capek deh.. Ini gak boleh, itu gak boleh, kayaknya Mama tuh orang yang paling benar diseluruh dunia deh," gerutu Andri.

Dan Andri akhirnya baru merasakan bahwa kecerewetan Mama adalah bagian dari pembelajaran tanpa ijazah. Karena Mama memang cerewet dan kalau bicara suka diulang-ulang. Namun ketika Andri mulai kost  dan jauh dari mama, dengan uang yang seadanya Andri baru merasakan omongan mama ternyata benar.  Apalagi hari ini ketika Andri sangat kelaparan karena nasi basi dan beras habis, uang hanya cukup buat naik bus bolak-balik tiga hari, Andri teringat betapa mama memang hebat.

Terbayang nasi dan ikan goreng mama disimpan Mama di dalama lemari makan. Dan Andri menghabiskannya tanpa ingat Mama sudah makan atau belum. Akh, Andri jadi menyesal. Dan sesal Andri semakin bertambah ketika mendapati ujian nanti jam 1 siang, kartu ujian Andri tersimpan dalam celana jeans yang terendam di dalam ember. Sudah dua hari belum diangkat dan dijemur. Oh mama, Andri galau.

"Biarpun cerewet, kalau ada Mama pasti hidupku gak akan sesusah ini… Mama… aku ingin pulangggg…" sendu Andri menutup kepalanya ke bawah bantal yang juga  sangat bau apek. Allahu Akbar!!!

Fifi.P.Jubilea

Founder and Conceptor of JISC

www.jakartaislamicschool.com

www.mamfifi.com

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement