REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, segera membuka posko antidrop-out atau antiputus sekolah pada awal tahun ajaran baru, kata Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw.
"Saya ingin mengajak kepada semua pencinta dunia pendidikan untuk bersama-sama membuka posko antidrop-out (DO) atau antiputus sekolah pada awal tahun ajaran baru," kata Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Rabu (15/5).
Mathius menuturkan posko antiputus sekolah ini dibentuk untuk memastikan agar anak-anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama dari jenjang pendidikan dasar ke menengah. "Semoga mulai tahun pelajaran 2013/2014 akan diterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas," imbuhnya.
Lebih lanjut Mathius mengungkapkan bahwa sistem yang akan diterapkan secara bertahap dan terbatas itu diartikan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah. Kurikulum 2013 ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.
Oleh sebab itu, tahun 2013 ini, kata dia pemerintah pusat telah menyiapkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidik Misi dan Beasiswa. Ia menambahkan pemerintah juga telah membuka beberapa perguruan tinggi negeri (termasuk Akademi Komunitas) di daerah perbatasan dan di beberapa daerah yang dinilai strategis.