REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Yatim Mustafa mengatakan penerapan dan pemberian fasilitas kurikulum baru 2013 diutamakan untuk sekolah negeri.
"Kami prioritaskan sekolah negeri dulu. Sekolah swasta bisa mencari sendiri," kata Yatim Mustafa di Batam, Kamis. Dari seluruh sekolah SD, SMP dan SMA di Kepri, hanya sekitar 5 persen yang mendapatkan keutamaan menerapkan kurikulum baru.
Menurut Yatim, pemerintah pusat menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan sekolah-sekolah yang dianggap layak untuk melaksanakan kurikulum baru dan Kepri memutuskan untuk memprioritaskan pada sekolah negeri.
Sesuai dengan petunjuk Wakil Menteri Pendidikan, kata dia, sekolah dapat mencari sendiri bahan ajar kurikulum baru dari web yang disiapkan pemerintah. Bila sekolah swasta ingin menerapkan kurikulum baru, maka tetap diperbolehkan.
Sementara itu, dari 120 SD dan puluhan SMP yang disasar menerapkan kurikulum bari di Kepri, ia mengatakan mayoritas di antaranya berada di Batam.
Pembagian sekolah yang disasar untuk melaksanakan kurikulum 2013, tidak dibagi rata di seluruh kabupaten daerah. Melainkan ditunjuk berdasarkan kemampuan sekolah masing-masing.
Meski begitu, Kepala Dinas memastikan ada sekolah dari setiap kabupaten kota yang ditetapkan untuk melaksanakan bahan ajar baru. "Jangan ada kabupaten kota yang tidak terwakilkan," kata dia.
Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum baru, ia mengatakan Pemprov Kepri siap mengalokasikan anggaran.
Anggaran tambahan, kata dia, akan dialokasikan untuk biaya pelatihan 200 orang hingga 300 orang guru. Kemungkinan biayanya mencapai Rp1 miliar karena diadakan lebih dari satu hari dan mengundang pengajar dari pelosok pulau di Kepri.
"Memang di APBD 2013 belum masukan, kalau sempat nanti di APBDP 2013," kata dia.
Menurut dia, pelatihan kurikulum baru tidak sulit. Karena bahan ajar itu relatif lebih mudah ketimbang kurikulum 2004.
"Kurikulum baru lebih sederhana. Dalam sepekan, guru sudah bisa memahami," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin mengatakan belum tahu sekolah mana yang dipilih untuk menerapkan kurikulum baru. "Belum, itu tunggu dari Kepri," kata dia.
Meski begitu, ia meyakinkan penerapan kurikulum baru akan berjalan baik di kota itu.