Selasa 21 May 2013 20:20 WIB

Sultan: Guru Itu Memandu bukan Mendikte

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Sri Sultan Hamengku Buwono X, the sultan who is also the governor of the Yogyakarta special region (file photo)
Foto: Antara/Regina Safri
Sri Sultan Hamengku Buwono X, the sultan who is also the governor of the Yogyakarta special region (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, kenyataan menunjukan banyak keluhan terhadap pendidikan di Indonesia. Sebab, pendidikan di Indonedia hanya berorientasi angka saja.

"Tetapi sebenarnya guru bisa mensiasati agar pendidikan tidak hanya berorientasi hasil saja," katanya dalam sambutan pidato dies natalis ke-49 di UNY, Selasa (21/5).

Pendidikan itu, kata dia, yang terpenting bagaimana nilai-nilai moral yang ditanamkan bisa menjadi kekuatan untuk ke luar dari kebodohan dan kemiskinan. Bila pendidikan semacam itu tidak tercapai maka yang muncul adalah anarkisme dan amoral.

"Banyak aspek yang harus digarap, tetapi hendaknya dimulai dari keluarga dan dilengkapi dengan pendidikan formal dan pendidikan agama," ujarnya.

Sayangnya, kata Sultan, pendidikan Indonesia masih jauh dari hal tersebut. Bahkan, kata Sultan, guru juga masih jauh dari harapan begitu pula. Orang tua sering memaksakan kehendak pada anaknya. "Tugas guru itu memandu bukan mendikte," katanya menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement