Rabu 22 May 2013 13:23 WIB

Ujian Nasional Turunkan Nilai Sosial?

Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sosiolog dari Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dilakukan pada April 2013 justru menunjukkan pembangunan sosial yang buruk dan menurunkan nilai sosial.

"UN yang sudah memakan biaya besar itu apakah telah meningkatkan nilai-nilai bangsa ini? Maaf saya katakan sudah menurunkan nilai," kata Paulus saat Berorasi Ilmiah dalam rangka HUT ke-48 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia melihat dengan digelarnya Ujian Nasional justru menimbulkan fenomena budaya mencontek tidak hanya dari sisi individu saja, namun sudah melembaga atau dalam satu sekolah sudah berencana untuk melakukan aksi mencontek.

"Pemerintah selaku penguasa tidak bisa menilai pembangunan sosial di bidang pendidikan dari sisi pertumbuhan jumlah sekolah, berapa yang lulus dan berapa banyak siswa yang diterima ke Perguruan Tinggi saja," katanya.

Melainkan, lanjut Paulus, pembangunan sosial harus dibangun dari sistem nilai yang ada. Jika tidak, maka pembangunan sosial tanpa nilai tidak akan berdampak besar pada perubahan.

"Pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan jelas bukan pembangunan yang sebenarnya karena tidak ada substansi nilai yang tidak ada acuannya," kata Paulus.

Di bagian lain, ia menjelaskan bagaimana struktur sosial mampu menjelaskan pola hubungan kekuasaan, dimana dapat memberikan kekuatan kepada penguasa.

"Jenis kekuatan itu melalui peraturan, Undang-Undang dan kebijakan. Sekali kita keluarkan itu akan mengikat semua warga negara," katanya.

Paulus juga mengatakan, pola hubungan kekuasaan tidak harus melihat sisi formal, namun non-formalnya, seperti pembangunan mall yang sudah banyak di Jakarta.

"Mall itu salah satunya. Pada Sabtu-Minggu warga 'dipaksa' atau seperti dicocok hidungnya untuk datang ke mall," kata Paulus seraya meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk tidak membangun Mall lagi di Jakarta.

"Pak Jokowi, jadi kalau ditambah lagi mall, warga bisa jadi kaya zombie. Padahal anak muda bisa saja ke gelanggang olahraga atau tempat-tempat lainnya," kata Paulus dihadapan para undangan, salah satunya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement