REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Ramli Rasyid menilai masih ada sebagian guru di daerahnya tidak tahu tentang Kurikulum 2013.
"Sebuah keprihatinan ada guru yang tidak tahu tentang Kurikulum baru dan mulai diberlakukan awal tahun ajaran baru," katanya di Banda Aceh, Rabu.
PGRI Aceh, kata dia, setuju dengan Kurikulum baru jika pemerintah menyosialisasikan keseluruh stakeholder termasuk guru dan pengawas sekolah.
"Saya berpendapat untuk kesuksesan penerapan Kurikulum 2013, maka pemerintah harus menyosialisasikan keseluruh stakeholder sehingga melahirkan sebuah pandangan yang sama ditengah-tengah masyarakat," katanya menambahkan.
Ramli Rasyid menilai, sosialiasi yang dilakukan pemerintah terkait dengan Kurikulum 2013 itu sebatas pimpinan (kepala dinas) pendidikan provinsi atau kabupaten dan kota serta beberapa sekolah.
"Artinya tidak menyentuh semua elemen pendidikan, dan diyakini banyak guru di daerah terpencil yang tidak tahu dengan Kurikulum 2013," kata dia menambahkan.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah menyiapkan alokasi anggaran untuk pelatihan guru terkait dengan penerapan Kurikulum 2013 tersebut.
Apalagi dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 banyak tambahan mata pelajaran sehingga perlu dipersiapkan guru untuk penerapannya di sekolah-sekolah, kata Ramli Rasyid.
Belum lagi persoalan pengadaan buku yang harus disesuaikan dengan Kurikulum 2013. "Karenanya, saya menilai sebaiknya tidak diberlakukan mulai tahun ini, tapi disosialisasikan sampai benar-benar dimengerti oleh seluruh elemen pendidikan," katanya menambahkan.