REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purbalingga Subeno mengatakan jumlah pendaftar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Duafa atau SMK 3 Purbalingga membeludak.
"Pendaftarnya sampai ratusan, namun setelah diseleksi administrasi hanya ada 105 anak yang memenuhi persyaratan. Padahal, sekolah ini hanya akan menerima 72 siwa," katanya di Purbalingga, Kamis (23/5).
Ia mengatakan 72 siswa yang akan diterima, seluruhnya laki-laki dan diasramakan tanpa dipungut biaya.
Dia mengatakan seleksi administrasi telah dilakukan sejak April 2013, dimana setiap kepala sekolah menengah pertama maupun madrasah tsanawiyah mengusulkan maksimal dua siswa kelas IX atau yang telah lulus pada Tahun Ajaran 2012/2013 kepada tim seleksi tingkat kecamatan.
Ia menjelaskan lima kriteria yang harus dipenuhi oleh siswa tersebut, yakni dari keluarga tidak mampu, berpotensi akademik baik, berkelakuan baik, berminat melanjutkan sekolah, dan ada dukungan dari orang tua.
"Syarat lainnya, calon peserta didik baru merupakan penduduk Purbalingga dan berdomisili di Kabupaten Purbalingga. Calon siswa juga harus berasal dari SMP/MTs yang berada di wilayah Kabupaten Purbalingga," kata dia yang juga Ketua Yayasan Peduli Pendidikan Anak Negeri (YPPAN) yang akan mengelola asrama dan pendidikan siswa di luar jam sekolah.
Dia mengatakan sebenarnya banyak anak perempuan yang berminat sekolah di SMK Duafa. Akan tetapi, kata dia, sekolah itu belum menerima peserta didik perempuan karena asrama yang tersedia pada Tahun Ajaran 2013/2014 baru untuk siswa laki-laki.
Terkait proses penyaringan calon peserta didik SMK Duafa, Subeno mengatakan pada Kamis telah dilaksanakan seleksi berupa psikotes yang meliputi tes kejiwaan dan minat bakat dengan melibatkan lembaga Equity Indonesia di lokasi SMK 3 Purbalingga, Jalan Lingkar Utara Purbalingga.
Selain itu, kata dia, calon peserta didik juga mengikuti tes kesehatan, meliputi jantung, paru, tato, mata, dan tindik serta tes wawancara dan tes fisik. "Melalui tes penyaringan ini, kami terpaksa harus menyisihkan 33 siswa karena sekolah hanya menerima siswa sebanyak 72 anak," katanya.