Kamis 23 May 2013 21:39 WIB

Nuh Bersyukur Persentase Kelulusan UN Tinggi

Rep: Fenny Melisa/ Red: Dewi Mardiani
Ujian Nasional SMA
Ujian Nasional SMA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh, bersyukur hasil Ujian Nasional (UN) SMA sederajat tidak sama nasibnya dengan pelaksanaan UN di 11 provinsi yang sempat tertunda.

“Hasil UN 11 provinsi rampung. Kami bersyukur,” kata Nuh pada konferensi pers hasil UN SMA sederajat di kantor Kemdikbud Kamis (23/5) sore.

Nuh mengungkapkan, dari peserta UN SMA/MA Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 1.581.286 siswa, 1.573.036 diantaranya lulus dan 8.250 tidak lulus. Sedangkan untuk SMK, dari jumlah peserta UN yang mencapai 1.106.140, yang lulus sebanyak 1.105.539 dan yang tidak lulus 601 siswa.

“Dengan kata lain persentase kelulusan SMA/MA pada UN 2013 mencapai 99,48 persen dan hanya 0,52 persen yang tidak lulus. Tidak jauh dengan SMA/MA, tingkat kelulusan SMK mencapai 99,95 persen dan yang tidak lulus ada 0,05 persen,” ujar Nuh.

Meski persentase kelulusan cukup tinggi, Nuh menuturkan terdapat 24 sekolah yang tingkat kelulusannya 0,13 persen dengan jumlah siswa mencapai 899 orang.

Selain itu, terjadi penurunan jika dibandingkan dengan persentase tahun lalu untuk SMA/MA dimana persentase kelulusan mencapai 99,50 persen dan terjadi penurunan untuk nilai rata-rata UN murni. Jika tahun lalu, rata-rata nilai UN murni mencapai 7,57 tahun ini turun menjadi 6,35.

Provinsi yang persentase ketidaklulusan siswa SMA/MA nya terbanyak, yaitu Nangroe Aceh Darussalam (NAD) 3,11 persen atau 1.754 siswa sedangkan terendah diraih oleh Jawa Barat (Jabar) 0 persen atau satu siswa yang tidak lulus. Sedangkan provinsi yang siswa SMA/MAnya lulus UN paling banyak yaitu Jawa Timur (Jatim) sebanyak 220.642 siswa dan terendah Papua Barat sebanyak 6.333 siswa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement