REPUBLIKA.CO.ID, Purwokerto -- Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas menyatakan bahwa sebanyak tujuh siswa sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di kabupaten ini tidak lulus ujian nasional.
"Jumlah peserta ujian nasional yang tidak lulus sebanyak tujuh siswa atau 0,04 persen. Mereka terdiri dua siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dan lima siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Banyumas Joko Wiyono, di Purwokerto, Jumat (24/5).
Sementara jumlah peserta yang lulus, kata dia, mencapai 16.514 siswa atau 99,96 persen. Menurut dia, jumlah peserta UN tingkat SLTA di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan sebanyak 16.521 siswa.
"Pengumuman kelulusan dilakukan di masing-masing sekolah sore ini, pukul 15.00 WIB," kata dia yang juga Ketua Penyelenggara Ujian Nasional 2013 Tingkat SLTA Kabupaten Banyumas.
Kendati demikian, dia mengatakan mekanisme penyampaian pengumuman kelulusan diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Dia mengimbau siswa untuk tidak merayakan kelulusan dengan cara berkonvoi kendaraan maupun melakukan aksi corat-coret baju seragam.
Disinggung mengenai nasib siswa yang tidak lulus, Joko mengatakan bahwa pihaknya mempersilakan mereka untuk mengikuti ujian Paket C. "Bagi yang tidak lulus dipersilakan mengikuti ujian Paket C karena tidak ada ujian nasional ulang," katanya.
Sementara dari pantauan di sejumlah ruas jalan Kota Purwokerto, ratusan siswa SLTA tampak berkonvoi menggunakan sepeda motor dan beberapa di antaranya telah mencorat-coret seragam dengan cat semprot meskipun belum ada pengumuman kelulusan.
Mereka memilih berkonvoi melalui jalanan di pinggir kota karena sejumlah ruas jalan utama di Purwokerto telah dijaga polisi.