REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pada Jumat (24/5) ini merupakan hari pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.
Seluruh satuan dinas pendidikan di setiap provinsi dan masing-masing kota di Indonesia, mengharapkan pencapaian angka kelulusan 100 persen terhadap para peserta didiknya.
Tak terkecuali untuk Kota Depok. Dinas Pendidikan Kota Depok boleh merasa lega dengan hasil pengumuman kelulusan UN tingkat SMA dan sederajat hari ini. Sebab, persentase angka kelulusan UN SMA di Depok hampir 100 persen.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah, mengungkapkan cukup gembira atas pencapaian. Sebab, tidak banyak siswa yang tercatatkan tidak lulus UN SMA. Tahun ajaran 2012-2013 ini, hanya ada satu siswa di Kota Depok yang tak lulus UN di tingkat SMA.
"Alhamdulillah Kota Depok untuk SMK lulus 100 persen, SMA lulus 99,99 persen, dan MAnya lulus 100 persen. Dari tingkat SMA, hanya satu orang yang tidak lulus," ujar Siti kepada Republika, Jumat (24/5).
Ia menjelaskan, satu orang siswa yang tak lulus tersebut berasal dari SMA Terbuka yang menginduk pada SMA Negeri 5 Depok. Siti mengatakan, siswa tersebut memang tidak mengikuti pelaksanaan UN utama pada hari ke tiga dan ke empat di sekolahnya.
"Siswa berasal dari PKBM Bojongsari, Cinangka. Pada hari ke tiga dan ke empat, dia tidak hadir. Saat UN susulan pun, sudah dibuatkan situasi yang kondusif, siswa tidak ikut," papar Siti.
Sehingga, lanjutnya, pada akhirnya siswa laki-laki yang berasal dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut pun tak memiliki nilai akhir. Siswa kurang beruntung itu mencatatkan nilai nol untuk dua mata pelajaran, yang diujikan di dua hari terakhir pelaksanaan UN tingkat SMA dan sederajat itu.
Siti menambahkan, tahun ajaran sebelumnya pun untuk angka kelulusan UN tingkat SMK dan MA mencapai 100 persen. Sedangkan, serupa dengan tahun ajaran kali ini, persentase kelulusan tingkat SMA di Depok ialah 99,99 persen.
"Sama dengan tahun ini, hanya satu siswa yang tak lulus. Hanya saja bedanya, waktu itu sang siswa nilainya tak mencukupi standar kelulusan UN," katanya.