Jumat 24 May 2013 18:27 WIB

Dua Pelajar Kediri Tak Lulus Ujian Nasional

Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Dua orang pelajar di Kota Kediri, Jawa Timur, tidak lulus ujian nasional (UN) 2013, sehingga mereka harus menempuh pendidikan kesetaraan agar bisa lulus yakni kejar paket.

"Satu dari SMA dan SMK swasta. Ada dua yang tidak lulus," kata Wali Kota Kediri Samsul Ashar kepada wartawan saat dikonfirmasi tentang tingkat kelulusan UN SMA/SMK/MA di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan dua pelajar yang tidak lulus itu diketahui sempat mengikuti UN, tapi tidak melanjutkan lagi di hari selanjutnya. Mereka juga tidak mengulang, sehingga mereka tidak lulus UN 2013. Mereka pun harus mengikuti pendidikan kejar paket agar mereka bisa lulus.

Jumlah peserta UN tingkat SMA/SMK/MA di Kediri mencapai 10.562 peserta. Mereka telah mengikuti UN pada 15-18 April 2013.

Wali Kota mengaku sangat bangga dengan tingkat kelulusan di Kediri yang semakin baik setiap tahunnya. Kota Kediri mendapatkan peringkat ketujuh untuk tingkat SMA di Jatim, bahkan untuk yang individu jurusan IPA mendapatkan peringkat ke-5 Jatim.

Bukan hanya SMA yang mendapatkan peringkat cukup baik. Untuk tingkat madrasah aliyah (MA) juga mendapatkan peringkat pertama jurusan bahasa di Jatim.

"Alhamdulillah. Kunci keberhasilan ini karena adanya sinergi antara masyarakat dengan dinas pendidikan, dewan pendidikan, serta komite sekolah di Kediri," katanya menegaskan.

Namun, ia mengatakan tingkat kelulusan itu bukan keberhasilan utama dalam bidang pendidikan. Mereka harusnya bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu universitas.

"Kalau lulusan SMA kualitas belum bisa dilihat," katanya.

Ia juga berjanji akan memperhatikan tingkat pendidikan anak-anak terutama dari keluarga miskin yang berprestasi. Bahkan, pemerintah siap memberikan beasiswa kepada mereka, agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Rencananya, dalam PAK (peruabahan anggaran keuangan) 2013, porsi untuk beasiswa akan dikaji ulang dan lebih memperhatikan mereka yang dari keluarga tidak mampu tapi berprestasi.

Tentang dugaan kebocoran UN, Samsul yang juga seorang dokter itu mengatakan kecil kemungkinan terjadi kebocoran. Soal yang diujikan pada tahun ini terdapat 20 macam soal yang berbeda, tapi dengan tingkat kesulitan yang sama.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement