REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Perusahaan air minuman dalam kemasan Aqua Grup melibatkan Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran dalam pembangunan pusat informasi pengelolaan sumber daya air (PSDA) di Desa Pesawahan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Pusat informasi yang berada di Sukabumi ini merupakan miniatur inisiatif yang dilakukan oleh Aqua Grup untuk melestarikan sumber daya air di daerah aliran Sungai Citatih," kata Direktur Water Resource Aqua Grup Wahyu Triraharja di Sukabumi, Selasa.
Pembangunan pusat informasi PSDA yang diresmikan langsung oleh Bupati Sukabumi Sukmawijaya dan Rektor Unpad Ganjar Kurnia di Kecamatan Cicurug, kata dia, bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan terpadu.
"Kegiatan ini merupakan kerja sama kami dengan Fakultas Teknik Geologi Unpad yang juga melibatkan lembaga yang fokus pada PSDA," kata Wahyu.
Menurut Wahyu, pembangunan itu juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan pemerintahan tingkat desa dan kecamatan yang berada di area DAS Citatih.
Di wilayah itu, kata dia, telah dibangun sebanyak tiga water pond (kolam penampungan air), 278 sumur resapan, dan 172 biopori.
Pihaknya berharap, dengan adanya pusat informasi PSDA, dapat berkontribusi dalam pelestarian sumber daya air di DAS Citatih.
Aqua Grup juga berterima kasih kepada masyarakat karena keterlibatan seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk pelestarian sumber daya air.
"Dengan adanya kerja sama dalam konservasi lingkungan diharapkan sumber daya air tetap terjaga dan debit air tanah bisa bertambah dengan membuat artificial recharge atau resapan buatan," katanya.
Sementara itu, Rektor Unpad Ganjar Kurnia menegaskan bahwa kerja sama itu bertujuan mengembangkan program pelestarian sumber daya air di DAS Citatih melalui riset dan perencanaan yang terpadu.
Program itu, lanjut dia, diawali oleh studi hidrogeologi untuk mengetahui karakteristik aliran air tanah di DAS Citatih dan menghasilkan studi mengenai rencana konservasi serta rekomendasi.
"Proses studi ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun dan hasil riset ini bisa diketahui oleh seluruh pihak sehingga masyarakat bisa mengetahui kondisi sumber daya air, khususnya yang berada di DAS Cicatih," kata Ganjar