REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sunartono menilai saat ini banyak perguruan yang tidak lagi mengajarkan pelajaran muatan lokal.
"Pendidikan kita dalam memberikan muatan lokal sudah hilang, pelajaran Bahasa Jawa sudah dianggap tidak perlu lagi padahal kita ini orang Jawa," kata Sunartoto pada Musyawarah Kabupaten Pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), Selasa.
Ia mengatakan, di perguruan tinggi masihkah para dosen mau mengajar Bahasa Jawa. "Terdapat empat hal yang perlu dipelajari di antaranya yaitu bisa berbahasa Jawa, menulis aksara Jawa, menyanyikan tembang Jawa dan memakai pakaian Jawa," katanya.
Menurut dia, hal ini terkait dengan muatan lokal yang harus digalakkan, minimal empat hal tersebut. "Jika hal-hal tersebut bisa dikembangkan mudah-mudahan DIY benar-benar istimewa," katanya.
Sunartono mengatakan, penyelenggaraan Muskab BMPS ke III ini merupakan momen untuk menyusun langkah dan rencana untuk lebih mengoptimalkan peran BMPS Kabupaten Sleman dalam pembangunan pendidikan di Sleman.
"Namun demikian yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan ini diharapkan dapat mening?katkan koordinasi, sinkronisasi dan mensinergikan perencana?an dan pelaksanaan program BMPS serta meningkatkan partisipasi praktisi pendidikan demi kemajuan pendidikan di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, dengan senantiasa melakukan evaluasi dan instro?peks?i diri, BMPS diharapkan dapat meningkatkan profesionalis?me, kemam?puan seluruh anggotanya.
"Terlebih lagi perguruan swasta yang ada di Kabupaten Sleman cukup besar jumlahnya sehingga cukup potensial untuk senantiasa meningkatkan profesionalis?me dan kemam?puan anggotanya sehingga akan memberikan man?faat bagi masyarakat," katanya.