REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) DIY akan mengirimkan surat ke Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait tidak satupun siswa Madrasah Aliyah (MA) di DIY yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut. Kanwil Kemenag DIY meminta pihak UGM transparans soal SNMPTN
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Noor Hamid mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan kepala MA se-DIY terkait hal tersebut. Pihaknya tengah menginventarisir secara detil jumlah siswa MA yang mendaftar ke UGM melalui SNMPTN termasuk jurusan yang mereka pilih.
"Setelah itu kita akan kirim surat ke Rektor UGM meminta kejelasan dan transparansi terkait siswa kami ini," ujarnya kepada Republika, Kamis (30/5).
Menurutnya, pihaknya sudah menanyakan terkait hal tersebut ke pihak UGM. Alasan pihak UGM tidak menerima siswa MA DIY karena nilai yang tidak mencukupi sementara jurusan yanh diperoleh merupakan jurusna favorite. "Nilai seperti apa, kita butuh transparansi. Karena seleksi SNMPTN berdasarkan nilai dari sekolah. Makanya kita akan kirim surat ke UGM," katanya.
Dikatakannya, pihak UGM juga tidak melakukan sosialisasi secara terbuka terkait nilai dan pemilihan jurusan tersebut. Apalagi kata dia, berdasarkan pengumuman SNMPTn kemarin, hanya sekitar empat siswa MA se-Indonesia yang diterima di PTN itu. "Ini kan aneh, apalagi banyak MA di Indonesia yang kualitasnya bagus," kata Hamid.
Karena itulah kata dia, melalui surat klarifikasi ke Rektor UGM tersebut diharapkan akan ada titik temu terkait persoalan ini. Sebab Kemendikbud dan Kemenag sendiri telah mendeklarasikan pendidikan bersama, tidak ada diskriminasi antara pendidikan di madrasah dan sekolah umum. "Semangat ini yang kita bawa," tandasnya.