Sabtu 01 Jun 2013 14:55 WIB

Belum Semua Kabupaten di Palu Umumkan Hasil Ujian Nasional

Red: Taufik Rachman
 Beberapa siswa melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di SMA Negeri 1 Jakarta, Sabtu (26/5). (Prayogi/Republika)
Beberapa siswa melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA di SMA Negeri 1 Jakarta, Sabtu (26/5). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Laporan hasil penilaian kelulusan ujian nasional tingkat SMP dan yang sederjat di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2012/2013 belum lengkap diterima dari Kemendikbud meski sebagian besar kabupaten sudah menerima hasilnya.

"Ada kabupaten yang menunda pengumuman hasil UN karena data belum lengkap," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah Abubakar Almahdali di Palu, Sabtu.

Pengumuman hasil ujian nasional tingkat SMP sederajat itu sesuai jadwal dilakukan pada Sabtu di sekolah masing-masing yang sudah menerima hasil lengkap. Dia menjelaskan belum lengkapnya data itu disebabkan teknik pemindaian laporan yang tidak sempurna.

"Nilainya sebenarnya sudah ada tapi tidak terbaca di komputer saat dipindai," katanya.

Dia menargetkan hasil ujian nasional tingkat SMP sederajat itu akan lengkap pada Senin (3/6).

"Saat itu diharapkan semua nilai sudah terbaca sehingga hasilnya bisa diumumkan," katanya.

Dia mengimbau kepada siswa yang belum bisa menerima hasil ujian untuk bersabar dan tenang sambil menunggu proses pemindaian nilai diselesaikan dengan sempurna.

Meski hasil ujian nasional belum lengkap diterima, Abubakar memperkirakan tingkat kelulusan SMP sederajat di Sulawesi Tengah pada tahun ajaran kali ini mencapai 98,14 persen dengan jumlah peserta sebanyak 41.463 orang yang tersebar di 10 kabupaten dan satu kota.

"Bisa saja angka itu berubah jika hasilnya sudah lengkap diterima. Dan bisa saja mencapai 99 persen," ujar Abubakar.

Sementara itu hasil ujian nasional SMP sederajat pada tahun sebelumnya mencapai 98,05 persen dengan jumlah peserta 39.967 orang.

Dia juga meminta kepada peserta ujian untuk tidak berlebihan merayakan kelulusan. "Lebih baik sujud syukur atau menyumbangkan seragam ke panti asuhan daripada konvoi di jalanan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement