Sabtu 01 Jun 2013 16:06 WIB

Enam Siswa di Dumai Tak Lulus Ujian Nasional

Red: Taufik Rachman
Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID,DUMAI--Persentase kelulusan ujian nasional 2013 siswa SMP/MTs di kota Dumai, Provinsi Riau, mencapai 99,85 persen.

"Dari seluruh peserta UN SMP dan sederajat di kota Dumai sebanyak 4.091 orang, enam siswa dinyatakan tidak lulus," kata Kepala Dinas Pendidikan Dumai Sya'ari, Sabtu.

Ia mengatakan penilaian UN sekolah menengah pertama tahun ini juga menempatkan Dumai di peringkat tiga se-Riau setelah Kabupaten Kampar dan Rokan Hilir.

"Tingkat kelulusan pelajar SMP tahun ini mencapai 99,85 persen dari total peserta didik sebanyak 4.091 orang dengan siswa yang tak lulus sekitar 0,15 persen atau sebanyak 6 orang," katanya.

Menurut dia, untuk rata-rata pencapaian nilai peserta UN SMP yang bersekolah di 49 sekolah negeri dan swasta pada tahun ini mencapai 7,23.

Dinas Pendidikan kembali mengumumkan kelulusan pelajar SMP melalui pemberitahuan di papan informasi semua sekolah negeri dan swasta serta diumumkan di salah satu media cetak terbitan kota Dumai.

Sya'ari menjelaskan, dengan mengumumkan kelulusan di surat kabar, supaya menghindari penumpukan pelajar di sekolah yang ingin melihat kelulusan karena berpotensi melakukan perayaan lulus secara berlebihan.

"Kita menghindari siswa berbondong-bondong melihat pengumuman di sekolah agar tidak terjadi suatu perayaan yang berlebihan dilakukan siswa yang lulus," terang Kadisdik.

Sya'ari mengimbau, bagi pelajar yang lulus supaya tidak meluapkan rasa gembira dan bahagia dengan melakukan aksi yang tidak baik, seperti mencoret seragam sekolah dan konvoi di jalan raya.

Ia mengatakan pengumuman kelulusan UN SMP di Dumai berlangsung dengan tertib dan lancar, namun begitu sejauh ini masih ada dengan aksi coret baju seragam dan konvoi di kalangan pelajar di jalur ruas jalan perkotaan.

"Kita telah minta kerja sama pihak sekolah supaya memantau perilaku anak yang lulus dan menghindari meluapkan kegembiraan dengan yang negatif. Bagi anak didik yang tidak lulus, kita harapkan agar kembali bersekolah dan jangan putus di tengah jalan untuk kepentingan masa depan kelak," demikian Sya'ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement