REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan beasiswa pendidikan kepada putra-putri terbaik Indonesia untuk melanjutkan kuliah di luar negeri.
"Kita mengalami kesulitan untuk mencari calon penerima beasiswa pendidikan, padahal setiap tahun memberikan beasiswa bagi putra-putri terbaik Indonesia untuk kuliah ke luar negeri," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim di Padang, Ahad (9/6) dini hari WIB.
Menurut Musliar, program beasiswa kuliah ke luar negeri tidak saja diberikan kepada orang yang sedang bekerja, melainkan juga untuk orang yang sedang tak bekerja. "Beasiswa yang diberikan Kemendikbud yakni beasiswa unggulan. Program ini merupakan kesempatan untuk regenerasi di dunia pendidikan bagi para generasi penerus," ujarnya.
Penerima beasiswa harus mendapatkan tanda diterima di perguruan tinggi dimana ingin sekolah. Setelah itu calon penerima beasiswa mendaftarkan ke Kemendikbud. "Cara melamarnya yakni calon penerima beasiswa dapat melihat di situs beasiswa unggulan Kemendikbud," jelas Musliar Kasim.
Dia mengatakan, selain beasiswa unggulan, namun ada lagi program beasiswa di Kemendikbud bagi putra-putri Indonesia melanjutkan kuliah yakni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan S-2 (Pascasarjana) dan S-3."Beasiswa LPDP bagi putra-putri Indonesia untuk melanjutkan melanjutkan S-2 (Pascasarjana) dan S-3 bersumber dari dana abadi Kemendikbud," katanya.
Menurutnya, calon penerima beasiswa tersebut dapat memilih dimana mau melanjutkan kuliah baik di dalam negeri maupun luar negeri. "Kemendikbud memberikan kebebasan kepada calon penerima beasiswa untuk memilih kuliah," katanya.
Penerima beasiswa nantinya itu akan diberikan biaya kuliah di negara manapun kuliah ditambah dengan biaya hidup selama mengikuti perkuliahan. Namun bagi mahasiswa yang masih mengikuti perkuliahan jangan berkecil hati. Pemerintah akan memberikan beasiswa bidik misi.
Dia menambahkan, para mahasiswa penerima beasiswa bidik misi ini harus dapat berprestasi, karena setiap semester akan dilakukan evaluasi, terutama hasil pembelajaran mereka. "Mahasiswa penerima beasiswa bidik misi diberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp 600 ribu per bulan per mahasiswa," kata dia.