REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Dinas Pendidikan Kota Semarang mengatakan kurikulum baru yang belum diterapkan secara serentak di seluruh sekolah pada 2013 tak akan memengaruhi koordinasi dengan sekolah.
"Dulu, ketika awal penerapan kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP) kan juga sama, sistemnya 'piloting' (percontohan, red.)," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Kamis.
Ketika itu, kata dia, koordinasi dengan kalangan sekolah berkaitan dengan kegiatan pembelajaran tetap berjalan baik meski belum seluruh sekolah menerapkan KTSP, melainkan baru sejumlah sekolah.
Ia mengatakan pada penerapan kurikulum baru yang rencananya dimulai Juli 2013 di sejumlah sekolah, khususnya eks-rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) tak akan menghambat koordinasi.
"Untuk eks-RSBI sudah pasti ditunjuk (menerapkan kurikulum baru, red.) karena dinilai sudah siap. Istilahnya, tinggal ketok palu. Namun, ada pula sejumlah sekolah eks-RSBI yang mengusulkan," katanya.
Sekolah-sekolah eks-RSBI yang mengusulkan diri untuk menerapkan kurikulum baru tahun ini, kata dia, tetap difasilitasi dengan mengajukan usulan tersebut ke Disdik provinsi untuk diteruskan ke pusat.
Berkaitan dengan kesiapan penerapan kurikulum baru, Disdik Kota Semarang sudah menyosialisasikan dan mempersiapkan diri, khususnya bagi eks-RSBI, termasuk kesiapan guru untuk dilatih.
"Kami sudah siapkan guru-guru di eks-RSBI karena mereka sudah pasti ditunjuk melaksanakan kurikulum baru. Nantinya, pemerintah kan akan memanggil guru-guru ini untuk dilatih terlebih dahulu," katanya.
Namun, ia mengaku belum tahu kuota guru yang akan dikirim mengikuti pelatihan kurikulum baru ke Jakarta, mengingat keputusan tersebut di tangan pusat dan hingga saat ini belum ada petunjuk.
Di Kota Semarang, ada 17 eks-RSBI yang terdiri atas tujuh SMA (empat sekolah negeri dan tiga swasta), empat SMK negeri, lima SMP (empat sekolah negeri dan satu swasta), serta satu SD negeri.
Di samping itu, pihaknya juga menyosialiasikan kurikulum baru kepada sekolah-sekolah yang mengusulkan diri, dan meminta mereka menyiapkan guru-guru yang bakal dilatih oleh pusat.
"Ya, kami tetap minta mereka (sekolah yang mengusulkan, red.) siap-siap karena mereka mengusulkan menerapkan kurikulum baru. Jadi atau tidaknya nanti bergantung keputusan dari pusat," kata Bunyamin.