Selasa 25 Jun 2013 13:32 WIB

Kotim Terapkan Sekolah Gratis untuk Siswa Miskin

Seorang guru mengajar siswa kelas 2 yang hanya berjumlah lima murid di lantai SDN V Krasak, kec. Jatibarang, Kab. Indramayu, Jabar, Kamis (17/11). Akibat ruang kelas rusak siswa SDN V Krasak terpaksa belajar di rumah huni guru yang terletak di samping bang
Foto: antara
Seorang guru mengajar siswa kelas 2 yang hanya berjumlah lima murid di lantai SDN V Krasak, kec. Jatibarang, Kab. Indramayu, Jabar, Kamis (17/11). Akibat ruang kelas rusak siswa SDN V Krasak terpaksa belajar di rumah huni guru yang terletak di samping bang

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT--Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, H Supian Hadi mengingatkan seluruh sekolah tidak memungut biaya (gratis) biaya sekolah bagi siswa keluarga tidak mampu atau miskin di daerah tersebut.

"Jajaran Dinas Pendidikan tolong pantau penerimaan siswa baru, khususnya yang tidak mampu. Sekolah jangan memungut iuran, khususnya bagi siswa yang kurang mampu," katanay di Sampit, Selasa.

Penerimaan peserta didik baru di semua tingkatan kini sedang dilaksanakan, dan menjadi perhatian serius dari semua pihak karena pemerintah daerah sedang gencar melaksanakan pendidikan gratis, khususnya bagi siswa dari keluarga miskin.

Supian mengatakan, semua anak harus dapat mengecap pendidikan dengan baik, tidak terkecuali keluarga miskin. Disadarinya, kondisi saat ini cukup sulit bagi masyarakat menghadapi semakian mahalnya harga kebutuhan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Situsai saat ini sulit, apalagi BBM naik sehingga sangat menyulitkan masyarakat kita. Kita selaku pemerintah harus merumuskan bagaimana yang harus kita lakukan untuk membantu masyarakat, tanpa membeda-bedakan," tegas Supian.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Sampit, Kodarahim saat menerima kunjungan Komisi I DPRD Kotim, mengatakan, sekolahnya menerima dua siswa dari keluarga miskin. Pihak sekolah membebaskan uang komite dan iuran lainnya agar siswa tersebut bisa bersekolah.

"Di kelas RSBI juga ada dua siswa. Tahun ini memang sedikit, yang banyak itu tahun lalu, mungkin karena banyak yang belum tahu. Kami tidak membedakan siswa mampu dan tidak mampu, mereka punya hak yang sama," ujar Kodarahim.

Pengakuan serupa juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Internal SMKN 1 Sampit, Mariani. Sekolah setempat selalu terbuka untuk menampung siswa dari keluarga tidak mampu.

"Siswa miskin dibuktikan dengan keterangan RT, lurah dan camat. Tahun kemarin banyak, tahun ini belum ada laporan. Kami tidak menentukan setiap tahun berapa orang, yang penting kalau ada siswa miskin kami terima," ujar Mariani.

Pihak sekolah menegaskan selalu berusaha membantu siswa miskin agar tetap bisa sekolah hingga lulus. Tidak terkecuali soal iuran, pihak sekolah juga tidak memaksa jika siswa tersebut berasal dari keluarga tidak mampu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement