Selasa 25 Jun 2013 13:46 WIB

Prodi Sosiologi UMM Masuk Lima Besar Nasional

 Kampus Universitas Muhammadiyah Malang
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Kampus Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang masuk peringkat lima besar nasional setelah Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan ISI Yogyakarta.

Ketua Program Studi (Prodi) Sosiologi FISIP UMM Rachmad K. Dwi Susilo di Malang, Selasa, mengatakan, meski Prodi Sosiologi di UMM ini tergolong masih belia, prodi tersebut sudah mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi.

"Pengakuan dari QS Stars University Ranking by Subject ini membuat kami semakin percaya diri, bahkan menjadi pemicu untuk selalu meningkatkan prestasi, baik skala nasional maupun internasional, termasuk nonakademiknya," tegasnya.

Menurut dia, kepercayaan nasional kepada Sosiologi UMM pernah diberikan ketika menjadi tuan rumah dan penyelenggara Konferensi Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) pada tahun 2012. Dalam konferensi ini puluhan sosiolog merumuskan berbagai persoalan terkait dengan pengembangan sosiologi di Indonesia.

Sebagai anggota Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia, Sosiologi UMM juga ingin menunjukkan eksistensi dan determinasinya untuk keilmuan dan penyelenggaraan Prodi Sosiologi di Indonesia.

Ia mengaku ada keunggulan lain yang menjadi penilaian di Sosiologi UMM, yakni pembentukan karakter mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya dididik ilmu, tetapi juga sebagai aktivis dan analis yang baik, bahkan mereka harus terjun ke tengah masyarakat dan mampu memberi solusi pada dinamika masyarakat industri.

Untuk itu, lanjut dia, kurikulum Sosiologi UMM didesain lebih progresif sehingga lulusannya lebih memiliki peluang luas di dunia kerja maupun keilmuan.

Menyinggung soal kerja sama dengan pihak ketiga, Rachmad mengatakan relatif cukup banyak. Salah satunya adalah dengan Universitas Utara Malaysia.

"Kami bisa mengirimkan mahasiswa untuk melakukan intership di Malaysia selama tiga minggu tiap kelompok. Di sana mereka melakukan kajian sosial, community development, dan praktik, sehingga program ini setara dengan praktik kerja lapangan (PKL)," ujarnya, menambahkan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement