REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Sejumlah sekolah menengah atas favorit di Kota Semarang "kebanjiran" pendaftar dari luar kota pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik 2013.
"Pendaftar dari luar kota saat ini sudah mencapai 139 orang. Padahal, kuota yang tersedia hanya 22 kursi untuk luar kota," kata Kepala SMA Negeri 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo di Semarang, Rabu.
Ia menjelaskan pendaftar dari luar kota diberikan kuota sebesar lima persen dari total daya tampung, pendaftar dari luar rayon diberi jatah 35 persen, sementara pendaftar dari dalam rayon 60 persen.
Pendaftar luar kota, kata dia, berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Pati, Demak, kemudian Jakarta, bahkan hingga luar Jawa yang datang untuk mendaftar di SMA Negeri 3 Semarang.
Menurut dia, membeludaknya jumlah pendaftar dari luar kota dimungkinkan akibat ketidaktahuan masyarakat bahwa kuota siswa di SMA Negeri 3 Semarang sudah terbagi dalam rayon, luar rayon, dan luar kota.
"Semasa rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) kan semuanya bebas, siswa dari luar kota tidak dibatasi. Sekarang ini, kami justru kekurangan siswa yang berasal dari dalam rayon," katanya.
Padahal, kata dia, kuota yang disediakan SMA Negeri 3 bagi siswa dalam rayon cukup besar, yakni 60 persen dari total kuota sebanyak 436 kursi, sementara yang sudah mendaftar sebanyak 224 siswa.
"Makanya kami mendorong calon peserta didik yang berada dalam wilayah rayon untuk mendaftar. Mungkin mereka takut melihat persaingan nilai, padahal harus dilihat statistik pendaftar," kata Bambang.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Semarang Hari Waluyo mengatakan jumlah pendaftar luar kota memang cukup banyak, yakni 75 orang, tetapi masih cukup imbang dengan pendaftar dari dalam dan luar rayon.
"Memang ada cukup banyak pendaftar luar kota, seperti dari Purwodadi, Demak, Kabupaten Semarang, dan Kendal. Pendaftar luar kota itu diberi kuota lima persen dari total kuota kami sebanyak 448 kursi," katanya.
Hari yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri 11 Semarang itu mengatakan banyaknya pendaftar luar kota sudah terjadi sejak SMA Negeri 2 Semarang menjadi RSBI yang tidak dibatasi rayonisasi.
"Namun, sekarang ini kan sudah tak ada lagi RSBI. Semuanya menjadi sekolah reguler yang dibatasi rayonisasi sehingga masyarakat juga paham peluang masuk tak lagi besar. Kuota hanya lima persen," katanya.
Untuk SMA Negeri 11 Semarang, Hari mengatakan jumlah pendaftar sekarang ini sudah mencapai 546 orang, dan 406 pendaftar di antaranya sudah verifikasi dari daya tampung siswa baru tahun ini sebanyak 417 kursi.