Senin 01 Jul 2013 10:16 WIB

Jatim Juara Umum Pospenas VI Gorontalo

Rep: Amri Amrullah/ Red: Heri Ruslan
Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) ke VI
Foto: kemenag
Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) ke VI

REPUBLIKA.CO.ID,  GORONTALO -- Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) ke VI yang di selenggarakan di Gorontalo sejak Senin (24/6) akhirnya ditutup, Ahad (30/6) malam.

Acara seremonial penuntupan Pospenas ke VI ini dibarengi dengan penyerahan uang pembinaan Juara umum bagi Kontingen asal Jawa Timur.

Sekretaris Pospenas VI Gorontalo, Mamat S. Burhanuddin mengatakan, Jatim menduduki posisi puncak di Pospenas VI. Posisi ini setelah menyingkirkan kontingen terkuat lainnya dari wilayah Jawa Tengah (Jateng). "Jatim berhasil menggondol 22 emas, disusul Jateng dengan 14 emas," katanya, Ahad (30/6) malam.

Sedangkan, kontingen Jawa Barat memperoleh 9 emas, Sumatera Selatan 6 emas, dan Lampung 6 medali emas. Sebelumnya posisi puncak perolehan emas Pospenas VI sempat saling kejar antara kontingen Jatim dan Jateng jelang selesainya semua pertandingan, Sabtu (29/6). "Dengan demikian kontingen asal Jatim berhasil memperoleh medali paling banyak dan berhak diposisi juara umum dalam Pospenas VI," tuturnya.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Sudjak usai menerima tropy bergilir Pospenas VI mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh atlet kontingen Jawa Timur. "Kita cukup senang, sebagai pemenang pada Pospenas sebelumnya dan juara umum Pospenas kali ini. Saya ucapkan terima kasih kepada para santri seluruh Jatim," pujinya.

Menteri Agama, Suryadharma Ali dalam sambutan penutupan Pospenas ke VI di Gorontalo mengingatkan pentingnya olahraga dan seni membangun karakter bangsa. Menag mengatakan, olahraga memperkuat fisik dan seni mempertajam hati dan rasa santri. Dengan perpaduan dua ini santri memiliki kekuatan dan rasa yang sangat peka dan ketajaman hati.

"Fisik yang kuat dan ketajaman rasa dan hati inilah yang dibutuhkan umat Islam sekarang, dimana santri sebagai ujung tombak generasi muda Islam," tutur Menag. Suryadharma juga berharap, dari Pospenas ke VI ini kembali lahir olahragawan dan seniman unggul dari Pondok Pesantren. Untuk mendukung hal itu, Menag berjanji akan meningkatkan fasilitas olahraga dan seni di beberapa pesantren unggulan di beberapa daerah.

Seremonial penutupan Pospenas ke VI di Gorontalo cukup meriah, dengan adanya defile kontingen setiap cabang olahraga dan seni. Dilanjutkan dengan pertunjukkan marching band dan tarian dari seluruh daerah di Indonesia dari 1000 lebih santri dan siswa se Gorontalo, dan ditutup dengan pertunjukkan kembang api yang mencerahkan langit kota Gorontalo dalam waktu 10 menit.

Pospenas ke VI merupakan program tiga tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag yang berlangsung mulai tanggal Senin, 24 Juni 2013 hingga 30 Juni 2013. Pospenas ini bekerjasama bersama dengan 5 kementerian lain, yaitu Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Pemerintah Provinsi Gorotalo.

Pospenas VI tahun 2013 kali ini diikuti oleh 3.400 santri mempertandingkan 10 cabang olah raga (Atletik, Pencak Silat, Hadang, Bola Voli, Tenis Meja, Futsal, Bulu Tangkis, Sepak Takraw, Senam Santri 2010), dan 11 cabang seni (Qasidah Kolaborasi, Kaligrafi, Fotografi Islam, Seni Lukis Islam, Kriya, Hadrah, Video Dokumenter, Fragmen, Cipta Puisi, Stand Up Comedy, dan Pidato Tiga Bahasa [Arab, Inggris, Indonesia].

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement