REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Ade Khusnul dan M Nur Arifin, penulis buku paket pendamping Bahasa Indonesia kelas enam yang mengandung unsur ketidaksenonohan, Kamis (11/7) siang meminta maaf. Keduanya mengaku lalai dalam menyediakan sumber belajar yang sesuai etika.
Surat permintaan maaf itu disampaikan Humas pihak penerbit CV Grapia Buana, Dede Syamsul Anwar. Dalam selembar surat bermaterai itu kedua penulis juga meminta penerbit untuk menarik semua buku dari agen dan bersedia merevisi isi buku.
''Buku yang ditarik hari ini sudah 4.200 eksemplar dari 8.000 eksemplar yang dipasarkan,'' kata Dede. CV yang berlokasi di Jalan Pangeran Shogiri, Tanah Baru, Bogor, itu telah mencetak 10 ribu eksemplar buku. 2.000 buah buku masih tersimpan di gudang penerbit.
Ia mengatakan buku yang ditarik nantinya akan dimusnahkan. ''Pemusnahan bisa berupa menggunting bagian yang tidak sesuai atau membakarnya,'' ungkap Dede. CV Grapia Buana akan mengganti buku yang sudah terlanjur dibeli.
CV Grapia Buana sendiri menyerahkan proses pengeditan buku kepada penulis. Mereka merasa tidak berhak mengurangi konten buku cetakan. Namun demikian, mereka mengatakan memiliki izin penerbitan dan tergabung dalam IKAPI.
Dede mengaku tak melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) saat melakukan uji pasar. Ia juga mengakui lolosnya buku itu disebabkan ketergersaan mengejar waktu tahun ajaran baru yang mulai berlangasung Juli ini.
Penerbit sendiri menerima naskah pada Januari. Empat bulan kemudian ribuan buku yang dicetak segera disebar ke lima agen di Kota Bogor. Salah satu agenya terletak di Jalan Paledang yang menjadi pusat pembelian buku orangtua siswa SD Polisi 1 hingga SD Polisi 5. ''Saya melihat isi buku memang ada hasil unduhan dari internet,'' ujar Dede.
Dengan kejadian ini penerbit mengungkapkan tak akan lagi mudah percaya begitu saja pada naskah yang datang. Untuk selanjutnya, mereka akan melakukan pengeditan ulang buku yang diterbitkan.