Jumat 12 Jul 2013 16:30 WIB

Mendikbud Nilai Kurikulum 2013 Jadi Solusi Buku Ajar Porno

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendikbud Muhammad Nuh menilai kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada tahun ajaran ini akan memperkecil masuknya buku berbau pornografi ke sekolah. Menurutnya, semua buku akan ditangani pemerintah sehingga lebih bisa dipertanggungjawabkan. 

"Dalam kurikulum 2013, buku kita tarik semua. Terutama terkait dengan substansi. Karena kalau dibebaskan, akhirnya buku yang beredar gak ada capnya dan siapa yang bertanggung jawab," katanya, Jumat (12/7). 

Masih adanya buku yang berbau pornografi beredar di beberapa sekolah harus dihentikan. Ia berpesan agar jajaran di sekolah pun ikut mengawasi substansi buku sebelum diberikan kepada siswa. Dalam hal ini, kepala sekolah punya tanggung jawab lebih besar.

"Kan ada kepseknya, kepseknya harus bertanggung jawab. Buku dan konten itu harus dipertanggungjawabkan. Kenapa buku yang  tidak sesuai kontennya itu bisa masuk," katanya.

Selain sekolah, Mendikbud juga menilai penulis dan penerbit perlu ditangani. Jangan sampai penulis dan penerbit terus melakukan hal yang sama dan sengaja memasarkan produknya ke anak-anak sekolah.

"Yang jelas, buku itu tidak boleh beredar di pasar. Penulis dan penerbit tanggung jawab. Kepsek pun harus tanggung jawab," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement