REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan hari ini (15/7), disambut optimistis berbagai kalangan.
Maman Suherman, MPd, Kepala Sekolah SMAN 6 Bogor yang ditunjuk menjadi salah satu pelaksana kurikulum 2013, mengatakan sudah mempersiapkan guru-guru di sekolahnya menghadapi penerapan kurikulum baru itu. SMA di Jalan Heulang, Tanah Sareal Bogor itu telah melakukan pelatihan guru dan mengirim enam gurunya untuk mengikuti penataran tingkat provinsi di Bandung. ''Kurikulum ini adalah upaya perbaikan dari kurikulum sebelumnya. Yang terpenting, kurikulum 2013 berpegang pada akar budaya bangsa,'' ungkap Maman.
Perubahan kurikulum ini membuat siswa tingkat SMA tidak lagi menjalani sistem penjurusan, tapi peminatan. SMAN 6 sendiri membagi peminatan menjadi dua rumpun yakni sains dan sosial. Hal itu disesuaikan dengan kondisi guru dan fasilitas sekolah. Siswa kelas 12 sendiri telah menjalani psikotes dan penempatan untuk menggali minatnya.
Dengan sistem baru ini, siswa dimungkinkan untuk mengambil mata pelajaran lintas peminatan. ''Kelak siswa rumpun sains dapat masuk ke jurusan sosial di universitas dan sebaliknya,'' kata Maman.
Selain guru dan siswa, Maman juga menuturkan telah menjelaskan sistem baru ini kepada orangtua siswa.
Porsi pelajaran agama dan budi pekerti yang lebih besar dinilai bagus oleh Maman. Ia bahkan mengajurkan semua mata pelajaran mengandung nilai budi pekerti agar perbentukan sikap siswa lebih optimal.
Peran guru Bimbingan Konseling (BK) yang lebih besar untuk membimbing siswa tidak menjadi hal yang mengherankan untuk Maman. Ia mengatakan proses itu telah dilajankan oleh SMAN 6 Bogor.
Maman tidak menampik akan adanya perubahan bahan ajar. Menurutnya sistem baru tentu memerlukan penyesuaian di beberapa bagian pendukungnya. Dalam kurikulum 2013, siswa dimungkinkan untuk melakukan eksplorasi saintifik lebih luas. ''Sistem baru ini saya harap juga dapat mendorong siswa lebih aktif dengan pola belajar berpusat pada minat siswa,'' ujar Maman.