REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh Syaridin mengatakan pembelajaran di sekolah selama Ramadhan 1434 Hijriah lebih difokuskan pada program pendidikan diniyah.
"Selama bulan puasa ini, pembelajaran anak-anak didik diarahkan pada program diniyah atau lebih bersifat pada keagamaan," kata Syaridin di Banda Aceh, Senin.
Menurut dia, materi program diniyah berupa pembelajaran terhadap Alquran dan hadis. Selain itu, juga ada tafsir terhadap Al Quran dan materi keislaman lainnya. Sedangkan pelajaran umum atau bukan keagamaan, kata Syaridin, hanya diberikan waktu satu sesi pertemuan atau dua jam mata pelajaran selama bulan puasa.
Ia mengatakan, pendidikan diniyah tersebut merupakan kurikulum tambahan yang diterapkan di seluruh sekolah di Kota Banda Aceh. Begitu juga tenaga pendidik atau gurunya, semuanya sudah tersedia di setiap sekolah.
"Kalau hari biasa atau bukan di bulan puasa, program pendidikan diniyah ini dilaksanakan sore hari. Dan selama Ramadhan digeser ke pagi hari," kata Syaridin.
Ia menyebutkan waktu efektif belajar selama bulan puasa ini berlangsung 15 hari. Jam belajar dipersingkat mulai pukul 08.30 hingga pukul 12.00 WIB. Sedangkan jam belajar hari biasa pukul 07.30 hingga 13.30 WIB.
"Jam belajar selama bulan puasa ini berlaku untuk seluruh anak didik di semua jenjang pendidikan. Kecuali murid kelas satu, dua, dan tiga SD yang libur selama bulan puasa," kata dia.
Jumlah sekolah di Kota Banda Aceh, baik negeri maupun swasta terdiri sekolah dasar (SD) 80 unit, sekolah menengah pertama (SMP) 19 unit, sekolah menengah atas (SMA) 16 unit dan sekolah menengah kejuruan (SMK) lima unit.