REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Siswa miskin memiliki kecenderungan untuk drop out (DO) akibat kettidakmampuan ekonomi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkot Cirebon mengalokasikan anggaran senilai lebih dari Rp 5 miliar untuk beasiswa rawan DO pada tahun ini.
"Itu untuk pelajar di sekolah negeri maupun swasta," terang Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, Andi Rianto Lie.
Andi menjelaskan, secara keseluruhan, anggaran untuk beasiswa rawan DO dialokasikan dalam dua tahap. Yakni dalam APBD murni dan perubahan. Andi menyebutkan, dalam APBD Murni, anggaran yang dialokasikan untuk kebutuhan tersebut senilai Rp 5 miliar.
Sedangkan pada APBD perubahan, besarannya sekitar Rp 4 miliar. Namun, khusus dalam APBD perubahan, anggaran senilai Rp 4 miliar itu juga dialokasikan untuk program lembar kerja siswa (LKS) gratis.
Andi mengungkapkan, semua siswa pada tingkat sekolah, mulai SD hingga SMA, hingga kini berpotensi rawan DO. Faktor penyebab utama tiada lain kondisi ekonomi yang menjadikan anak salah satu aset penopang ekonomi keluarga.
"Kami berharap, beasiswa ini setidaknya dapat membantu siswa untuk terus melanjutkan pendidikannya,’’ kata Andi menegaskan.
Sementara itu, berdasarkan hasil pembahasan Komisi C DPRD, penerima beasiswa rawan DO pada tahun ini untuk tingkat SD sekitar 1.644 siswa dengan besaran Rp 1 juta per siswa. Sedangkan untuk SMP sekitar 1.000 siswa yang memperoleh Rp 1,2 juta per siswa.
Untuk tingkat SMA, Andi mengaku tidak mengetahui pasti. Namun, dia memperkirakan ada sekitar 1.600 siswa.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Yuni menyebutkan, penerima beasiswa rawan DO tahun ini berjumlah 1.960 siswa. Mereka terdiri dari siswa SMA, SMK, maupun MA. "Masing-masing siswa memperoleh Rp 900 ribu," ujar Yuni.
Menurut Yuni, penerima beasiswa rawan DO setiap tahun berbeda, namun jumlahnya sama. Pada tahun lalu, jumlah penerima beasiswa rawan DO untuk tingkat SMA/SMK dan MA juga sebanyak 1.960 siswa.