REPUBLIKA.CO.ID,NUNUKAN--Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Nazaruddin, menyebutkan pihaknya belum mampu menerapkan pelaksanaan kurikulum 2013 karena masih ada kendala yang dialami selama ini.
Nizaruddin di Nunukan, Senin mengungkapkan, masalah kurikulum pendidikan 2103 yang akan diberlakukan mulai Juli ini masih belum siap. Namun karena instruksi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayan RI maka hal itu dengan sangat terpaksa harus dijalankan walaupun dengan berbagai keterbatasan, tambahnya.
Ia mengatakan, belum siapnya menerapkan kurikulum pendidikan tersebut berhubung kondisi sekolah di wilayah itu mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) pada umumnya belum memenuhi syarat sebagaimana yang dianjurkan.
Nizaruddin menjelaskan, memperhatikan petunjuk pada kurikulum itu sekolah harus memiliki sarana prasarana yang memadai dan tenaga guru yang mumpuni.
Tetapi hal itu belum terwujud di Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia dimana masih banyak kekurangan khususnya dari kesiapan tenaga guru dengan tingkat pendidikan yang masih banyak belum mencapai sarjana (strata satu).
Sebenarnya, lanjut dia, pemerintah Kabupaten Nunukan jauh hari telah melakukan persiapan-persiapan dengan menyekolahkan sejumlah tenaga guru untuk melanjutkan pendidikan menjadi strata satu dengan biaya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Hanya saja, Pemkab Nunukan masih mengalami berbagai persoalan dengan minimnya anggaran yang disediakan, kata Nizaruddin.
Selain itu, kata dia, hampir seluruh sekolah di wilayah itu masih kekurangan tenaga guru utamanya yang berada di pelosok perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Sebenarnya secara fisik kita belum siap untuk menerapkan kurikulum (pendidikan) 2013 dengan masih banyak keterbatasan. Tapi karena instruksi dari (pemerintah) pusat jadi terpaksa kita jalankan saja," tegasnya.