Jumat 19 Jul 2013 15:24 WIB

Tim Olimpiade Fisika Indonesia Bawa Pulang Empat Perunggu

Rep: Fenny Melisa/ Red: Fernan Rahadi
Tim Olimpiade Fisika Indonesia
Foto: tofi.or.id
Tim Olimpiade Fisika Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) berhasil membawa empat medali perunggu usai berlaga pada ajang International Physics Olympiad (IPhO) ke-44 pada 7 – 15 Juli 2013 di Kopenhagen, Denmark.

Kedatangan tim Indonesia di terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (16/7), disambut dengan pengalungan bunga oleh Kasi Peserta Didik Arfah Laidiah Razik SH, MA dan Kasi Kelembagaan Dra. Hastuti Mustikaningsih.

Empat medali perunggu dipersembahkan oleh Joshua Christian Nathanael (SMAK IPEKA Sunter Jakarta), Mikael Harseno Subianto (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), Paulus Anthony Halim (SMAN 3 Surakarta), dan I Made Gita Narendra Kumara (SMA Bali Mandara). Sedangkan Andreas Bethavan Situmorang (SMA Pribadi Depok) belum berpeluang untuk meraih medali.

Keberangkatan tim Indonesia didampingi oleh tim pembina yang terdiri dari Syamsu Rosid Ph.D dan Budhy Kurniawan (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Kamsul Abraha (Universitas Gadjah Mada), serta 2 (dua) orang observer Dr. Bobby E. Gunara (Institut Teknologi Bandung) dan Drs. Hari Sugiharto M. Si (Direktorat Pembinaan SMA).

Syamsu Rosid menjelaskan tahun ini tim Indonesia belum berhasil mendapatkan emas. Diakui Rosid, jumlah soal yang sangat banyak cukup menguras tenaga dan pikiran anak-anak dalam menjawab, adalah penyebab utamanya.

“Dibandingkan tahun lalu, soal kali ini banyak sekali dan terdiri dari sub-sub soal sehingga kalau di total-total sekitar 60 soal. Dan itu harus diselesaikan oleh peserta hanya dalam waktu lima jam. Jadi, sangat sulit bagi anak-anak kita dalam menuntaskannya,” kata Syamsu Rosid dalam keterangan pers yang diterima Republika Jumat (19/7).

Namun demikian, lanjut Syamsu, dalam kondisi  ini tim Indonesia telah berhasil menampilkan yang terbaik. Nilai yang diraih termasuk nilai perunggu teratas, seperti nilai perunggu yang di raih oleh I Made Gita Narendra sudah mendekati nilai perak. "Ini pun kami lakukan dari hasil perdebatan yang sangat alot pada saat moderasi dengan para juri," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement