REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyiapkan tiga skenario pengadaan buku Kurikulum 2013.
Hal ini dilakukan, setelah kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) dan terkait persiapan implementasi kurikulum pada tahun depan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyebutkan, skenario pertama, semua pengadaan ditanggung pemerintah pusat.
Kedua, ditanggung bersama pemerintah pusat dengan pemerintah daerah menggunakan dana alokasi khusus (DAK) untuk buku, sedangkan skenario ketiga memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Buku akan digandakan secara masif. Skenario mana yang akan dipilih menunggu pembahasan dengan DPR,” kata Nuh pada keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (22/8).
Meskipun ada tiga skenario pengadaan buku Kurikulum 2013, Nuh menuturkan, namun untuk isi buku akan dikendalikan pemerintah pusat. "Tidak boleh diubah-ubah, konten dipegang pusat," kata dia.
Nuh menambahkan pada tahun depan implementasi kurikulum 2013 akan dilakukan secara menyeluruh di semua sekolah khusus kelas 1,2, 4, dan 5 jenjang sekolah dasar (SD).
Kemudian kelas 7 dan kelas 8 jenjang sekolah menengah pertama (SMP), dan kelas 10 dan kelas 11 jenjang sekolah menengah atas/ sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK).
"Kita kejar implementasi di semua sekolah. Terutama SMP dan SMA agar di akhir Tahun Pelajaran semua platform sama. Kalau sebagian akan berat. Lulusan Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan platform yang sama," katanya menjelaskan.