REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan DKI Jakarta mendorong SMA dan SMK di DKI Jakarta untuk menerapkan kurikulum 2013 sejak semester ini. Persyaratan bagi SMA dan SMK cenderhng dapat dipenuhi dibandingkan SD dan SMK.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan SMA dan SMK DKI Jakarta memiliki anggaran yang cukup hntum mencetak buku paket. Pemerintah pusat telah menganggarkan tahun 2013 setiap siswa SMA dan SMK Rp 400 ribu per bulan per orang,
Dari dana BOS nantinya yang terpakai pun hanya Rp 240 ribu per orang. Anggaran tersebut cukup untuk mencetak empat buah buku paket karena yang wajib diterapkan hanya empat mata pelajaran.
Selain itu guru SMA dan SMK lebih siap meskipun diberikan pelatihan dengan waktu yang pendek. Kebanyakan guru SMA dan SMK telah menguasai kemampuan yang dibutuhkan pada kurikulum baru.
"Kurikulum 2013 memerlukan kemampuan Teknologi Informatika dan Komputer yang harus dimiliki setiap guru," ujarnya kepada Republika, Senin (2/9).
Selain guru, sistem shift di SMA dan SMK sudah jarang diterapkan karena biasanya jam belajar mereka bisa mencapai tujuh hingga delapan jam.
Bagi SMA dan SMK yang ingin menerapkan kurikulum 2013 tidak masalah. Meskipun sekolah yang menerapkan itu adalah sekolah negeri.