Sabtu 07 Sep 2013 21:38 WIB

Beasiswa Bidang Iptek Sepi Peminat

Beasiswa (ilustrasi)
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOBASA -- Daya serap beasiswa Perguruan Tinggi di program studi (prodi) teknik dan sains masih rendah. Hal itu disebabkan minimnya jumlah peminat di ketiga prodi tersebut. Padahal di satu sisi, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Iptek sangat tinggi.

Setiap tahunnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyiapkan 1.000 beasiswa magister (S2) dan doktor (S3) untuk prodi teknik dan sains di luar negeri.  Sedangkan beasiswa S2 dan S3 di Perguruan Tinggi dalam negeri jumlahnya mencapai 3.000 beasiswa.

Namun sayangnya, setiap tahun penyerapan beasiswa tersebut belum optimal.  "Beasiswa di prodi-prodi teknik, sains, dan pertanian yang kita siapkan tidak pernah habis, selalu tersisa karena sepi peminatnya. Akhirnya sering kita alihkan untuk jurusan lain," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Djoko Santoso di sela-sela acara pemberian beasiswa Rajawali Foundation kepada dosen dan mahasiswa Institut Teknologi DEL, Tobasa, Sumatera Utara, Sabtu (7/9).

Penyerapan beasiswa yang rendah itu, kata Djoko tidak lepas dari masih rendahnya minat generasi muda Indonesia dalam menekuni ketiga bidang tersebut. "Jumlah generasi muda peminat bidang-bidang sains,teknik, dan pertanian sendiri masih rendah di S1, bahkan sejak di jenjang sekolah menengah," ungkap Mantan Rektor ITB ini.

Padahal menurut Djoko, jumlah program studi di Indonesia mencapai 19 ribu prodi yang ditampung oleh 3.200 perguruan tinggi negeri dan swasta. Dari total 19 ribu itu hanya 70 pesennya saja yang diisi program studi sains, teknik dan pertanian."Sayangnya,  populasi mahasiswa di bidang sains hanya 3 persen, teknik 11 persen, dan pertanian 3,5 persen," sebut Djoko.

Direktur Rajawali Foundation, Agung Binantoro berpendapat rendahnya minat pada bidang-bidang teknik, sains dan pertanian sangat disayangkan. Mengingat dalam menyongsong 100 tahun usia Kemerdekaan RI di 2045 dan era Bonus Demografi, kebutuhan SDM yang memiliki disiplin ilmu di bidang iptek samakin tinggi. "Untuk menopang pembangunan nasional dibutuhkan SDM teknik dan sains yang lebih banyak lagi, begitu juga di prodi pertanian, di mana kita butuh membangun kemandirian pangan," tegas Agung.

Dalam kesempatan tersebut, Rajawali Foundation memberikan beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi. Beasiswa tersebut berupa pembiayaan kuliah hingga lulus kepada 25 mahasiswa yang terbagi dalam lima angkatan.Sedangkan untuk dosen, beasiswa berupa biaya kuliah gratis di luar negeri ke Harvard dan sejumlah kampus lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement