Jumat 27 Sep 2013 16:59 WIB

50 Mahasiswa dari Enam Negara Latih 4 Ribu Siswa di Bandung

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad
Siswa
Foto: Musiron/republika
Siswa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 50 mahasiswa dari enam negara termasuk mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung berbagi wawasan mengenai Design Thinking (DT) kepada 100 siswa-siswi dari empat SMA di Bandung.

Kegiatan tahunan yang diberi nama Friendship Express (FX) dari Singapore International Foundation (SIF) ini juga bagian dari program Words on Wheels (Bandung) yang bermitra dengan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BAPUSIPDA) Jawa Barat.

"Kegiatan ini merupakan sebuah program tiga tahun yang diluncurkan pada 2012 dan ditargetkan untuk memberikan kegiatan pembelajaran dan pelatihan keterampilan untuk 15 sekolah dan 4.000 siswa-siswi," kata Direktur Eksekutif SIF, Jean Tan, Jumat (27/9).

Ia mengatakan, keterampilan berpikir kritis DT akan memungkinkan para peserta FX dan pelajar SMA untuk mengidentifikasi dan bersama-sama mengembangkan solusi terhadap isu-isu di dalam sekolah.

Di Indonesia, para peserta multinasional FX ini juga akan dijamu pada sebuah program apresiasi budaya sebagai bagian dari upaya SIF untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan antar masyarakat lintas batas.

"Ini adalah pertama kalinya program FX SIF diselenggarakan di Indonesia," kata dia.

Perjalanan FX berakhir pada tanggal 29 September dengan upacara penutupan di Jakarta. Acara ini akan mengikutsertakan alumni Program SIF dari Indonesia baik individu maupun organisasi yang telah berpartisipasi dan mendukung proyek SIF di Indonesia dan Singapura.

"Melalui program ini, para pemimpin muda dari enam negara akan mengenal satu sama lain lebih baik, memperoleh wawasan budaya yang berbeda dan terlibat dalam inovasi sosial yang berguna bagi masyarakat," kata dia.

Ia juga berharap, kegiatan ini menjadi kekuatan hubungan dan perspektif bersama dapat dikembangkan para pemimpin muda kita saat ini untuk dapat membangun masa depan yang lebih baik.

"Tahun ini SIF sangat senang mendapat dukungan yang terus-menerus dari mitra program,"kata dia.

Pada FX edisi tahun ini terdapat 20 organisasi pendukung dan kemitraan –yang meningkat dari sebelumnya 14 organisasi pada tahun 2012– di tiga negara yang bekerja sama dengan SIF untuk mendukung ekspedisi pembelajaran lintas budaya ini.

Sebelum peserta FX tiba di Indonesia, mereka sebelumnya berada di Singapura dan Malaysia. Perjalanan dua minggu ini dimulai pada 16 September di Singapura, dilanjutkan di Malaysia hingga 24 September, dan diakhiri pada 29 September di Indonesia.

Salah satu mahasiswa yang jadi bagian FX, Adhitiya Yudha Pratama merasakan manfaat yang luar biasa karena bisa menjadi bagian dalam program ini. Selain dapat bertemu dengan mahasiswa dari negara tetangga, ia pun mendapatkan ilmu bagaimana membuat suatu kawasan yang sebenarnya potensial menjadi bisa 'dipasarkan' ke luar negeri.

"Di Malaysia, misalnya, kita membuat program mengenai ecotourism di sebuah pulau. Program yang kita buat akan dipakai 6 bulan lagi oleh pemerintah Malaysia. Bangga sekali," kata dia.

Sementara di Indonesia, ia terinspirasi untuk membuat jaringan atau komunitas mengenai lingkungan. "Di proyek ini, saya akan membuat sesuatu yang positif untuk Kota Bandung," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement