REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah mahasiswa Senegal memainkan alat musik tradisional Indonesia gamelan, arumba dan angklung dalam resepsi diplomatik memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Dakar, Senegal.
Siaran pers KBRI Dakar yang diterima di Jakarta, Senin (14/10), menyebutkan mahasiswa yang memainkan alat tradisional itu kuliah di ISM (Institut Supriure Management) dan ada tiga mahasiswi bernyanyi sebagai sinden mengiring lagu Sluku-sluku Bathok.
Lagu yang ditampilkan yakni Jiguen (lagu Senegal, artinya perempuan), Caping Gunung, Sluku-sluku Bathok dan La-Bamba. Selain penampilan musik tradisional, juga ditampilkan Tari Bunga Nusantara oleh anak-anak staf KBRI Dakar.
Resepsi diplomatik tersebut, dihadiri oleh lebih kurang 300 orang dan yang menjadi tamu kehormatan yakni menteri Perkotaan dan Perumahan Senegal, mewakili Pemerintah Republik Senegal.
Para undangan yang menghadiri Resepsi tersebut, yakni Anggota Majelis Nasional (Parlemen) Senegal, para pejabat Pemerintah Senegal, para Duta Besar/Kepala Perwakilan negara-negara sahabat, Kepala Perwakilan organisasi internasional, Pengusaha, Lembaga Non-Pemerintah dan Warga Negara Indonesia.
Undangan sangat kagum dengan penampilan kesenian tersebut, terutama penampilan mahasiswa Senegal yang memainkan alat musik tradisional Indonesia.
Penampilan mahasiswa Senegal dengan segala macam kombinasi gerakan, musik, kostum batik, memainkan alat musik tradisional Indonesia telah menarik perhatian pada undangan.
Pentas seni ini dimaksudkan sebagai ajang promosi kebudayaan Indonesia sekaligus promosi untuk mengajak wisatawan mancanegara mengunjungi Indonesia.
Gagasan mengajarkan mahasiswa dan warga negara Senegal memainkan alat musik tradisional Indonesia yakni untuk merefleksikan kolaborasi seni dan budaya antara Indonesia dan Senegal guna lebih meningkatkan hubungan antara kedua.
Ikuti Whatsapp Channel Republika