Senin 21 Oct 2013 19:36 WIB

Alokasi Bidik Misi Tahun Depan untuk 60 Ribu Mahasiswa

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Beasiswa Bidik Misi
Beasiswa Bidik Misi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahun depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), masih mengalokasikan anggaran untuk program beasiswa bidik misi.

Menurut Menteri Pendidikan, M Nuh, alokasi program bidik misi untuk 2014, masih sama dengan tahun ini. Yaitu, akan diberikan pada 60 ribu calon mahasiswa.

"Awalnya kan program bidik misi ini di 2010 hanya untuk 10 ribu mahasiswa. Sekarang kalau setiap tahun 60 ribu, selama 4 tahun ada 240 ribu mahasiswa skala penuh yang terbiayai. Kan tak mungkin, kalau berkurang. Jadi 60 ribu terus. Angkatan keempat, jadi 240 ribu ahasiswa," ujar Nuh kepada wartawan usai Penyerahan Beasiswa dari Tanoto Foundation ke 230 mahasiswa, Senin (21/10).

Menurut Nuh, selain mengandalkan program bidik misi, banyak kampus yang membebaskan sendiri biaya pendidikan untuk mahasiswa yang tak mampu. Jadi, misi untuk meningkatkan angka partisipasi masuk ke perguruan tinggi akan tercapai.

"Kalau ada 1 juta mahasiswa setiap tahun, mahasiswa baru  yang sudah ditangani oleh bidik misi ini sekitar 24 persen. Tapi, sampai sekarang total mahasiswa baru di Indonesia baru sekitar 500 ribu," katanya.

Nuh mengaku, agar program bidik misi ini bisa terserap dengan baik, teknis pengelolaannya masih ada yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Sebab, masih saja ada beberapa yang tak terserap.

Saat ditanya tentang kredit pinjaman mahasiswa yang diatur di UU tentang Perguruan Tinggi, Nuh mengatakan, kredit tersebut bukan Kemdikbud yang menyiapkan dananya. Tapi, hanya bisa memfasilitasi dengan perbankan dan memberikan dukungan agar perbankan percaya dan bersedia memberikan dananya.

"Tak mungkin, dana APBN untuk pinjam meminjam. Jadi UU tersebut tidak dalam konteks Kemdikbud yang menyalurkan," katanya.

Perlu diketahui, UU Pendidikan Tinggi No 12/2012 pasal 76 memberikan amanat untuk pemenuhan hak mahasiswa dilakukan dengan tiga cara.

Cara pertama ialah pemberian beasiswa, kedua pembebasan biaya pendidikan dan ketiga atau pinjaman dana tanpa bunga. Pinjaman tersebut, wajib dilunasi setelah lulus dan atau memperoleh pekerjaan.

Nuh mengatakan, Kemdikbud sangat memberikan apresiasi pada semua pihak yang sudah memberikan beasiswa ke mahasiswa. Sebab, manfaatnya sangat jelas agar masyarakat semakin banyak yang bisa mengakses perguruan tinggi. Sehingga, bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Dari sisi ekonomi, akan berpengaruh karena dengan pendidikan bisa meningkatkan perekonomian. "Untuk mahasiswa yang mampu pun masih bisa memperoleh beasiswa. Yakni, beasiswa prestasi agar mereka semakin termotivasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement