REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bantuan Siswa Miskin (BSM) murni di SMAN 2 Palu, Sulawesi Tengah, selama ini langsung dicairkan sendiri oleh siswa bersangkutan.
"Mereka yang menerima langsung di bank melalui rekening masing-masing," kata Plh Kepala Sekolah SMAN 2 Palu, Abdul Kadir, Kamis (24/10).
Ia menyatakan tidak benar jika ada orang tua yang mengatakan bahwa buku rekening bank siswa penerima BSM dipegang oleh guru atau pihak sekolah.
Pihak sekolah sama sekali tidak pernah memegang buku rekening siswa penerima BSM. "Yang pegang siswa, bukan guru," katanya membantah tudingan miring tersebut.
Begitu pula siswa miskin penerima BSM sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Nanti siswa sendiri yang akan menerima di kantor pos.
Hingga kini, khusus BSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM baru akan dicairkan dalam waktu dekat ini melalui Kantor Pos Indonesia Cabang Palu.
Ia mengatakan dalam waktu dekat ini sudah akan dicairkan BSM untuk siswa miskin tingkat SMA.
Sesuai data yang ada jumlah siswa penerima BSM murni di SMAN 2 Palu sekitar 40. Sementara penerima BSM kompensasi kenaikan harga BBM sebanyak 93.
Jadi yang akan menerima BSM kompensasi BBM yang akan disalurkan dalam waktu dekat ini melalui kantor pos setempat sebanyak 93.
Abdul Kadir yang didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Syarifuddin mengatakan rencana mengusulkan sekitar 100 siswa untuk mendapatkan BSM tahap berikutnya.
"Kita akan usulkan supaya pada penyaluran tahap berikutnya mereka bisa mendapatkan," katanya.
Khusus untuk BSM kompensasi BBM dari 93 siswa yang akan menerima bantuan tersebut, juga ada beberapa di antaranya yang sudah tamat dari SMAN 2 Palu.
Mereka diusulkan semasa masih sekolah di SMAN 2 Palu. "Tapi nama mereka baru keluar sekarang ini," katanya.
Meski siswa bersangkutan sudah tamat, mereka tetap akan menerima BSM dimaksud. "Kami akan tetap memberikan kepada mereka," kata Abdul Kadir menegaskan.
Jumlah siswa yang saat ini mengikuti proses belajar di SMAN 2 Palu sekitar 900 orang dan berkisar 10-20 persen adalah siswa miskin.
Ia mengaku belum semua siswa miskin di SMAN 2 yang telah menerima BSM kompnesasi BBM.
Makanya, kata dia mereka akan diusulkan untuk bisa mendapatkan bantuan yang sama.