REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - 1 Muharram 1435 H mendatang, Pondok Pesantren (Ponpes) Ummul Quro al-Islami berusia tepat dua dasawarsa atau 20 tahun.
Ponpes yang terletak di Banyusuci, Leuwimekar, Leuwiliang, Kabupaten Bogor ini, menggelar serangkaian peringatan milad ke-20 tersebut. Segenap keluarga besar ponpes bersukacita sebagai tanda syukur.
Penanggung jawab santri putra, Ustaz Syamsul Rizal, mengatakan, sejak berdiri pada 1993, milad tahun ini merupakan perhelatan dengan skala terbesar.
Pelaksanaannya berlangsuung selama lima bulan. Berbagai pihak berkonstribusi dalam kegiatan ini. “Tidak hanya santri, tetapi juga masyarakat sekitar,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kegiatan acara telah berlangsung sejak 19 Juli 2013. Puncak acara akan dihelat 9 November. Rangkaian acara menyambut milad dibuka dengan refleksi yang dipimpin langsung pimpinan pondok pesantren KH Helmy Abdul Mubin Lc.
Selanjutnya, Ahad (20/10) berlangsung pembukaan Porseni Milad Dasawarsa oleh Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Ummul Quro Al Islami Ustaz Asep Syaifullah Umar.
Koordinator Lomba Porseni Fadhil Ramdhani mengatakan, pertandingan olahraga yang diselenggarakan, antara lain, futsal, catur, bulu tangkis, dan tenis meja.
Sedangkan, bidang seni yang dipertandingkan, antara lain, marawis, qasidah, nasyid, peragaan busana Muslim, MTQ, baca puisi, dan menggambar. Kategorinya bervariasi, mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Peserta Poserni bukan terbatas pada santri Ummul Quro, melainkan juga melibatkan siswa dan siswi sekolah lain se-Jabodetabek. “Peserta berasal dari 200 sekolah,” katanya.
Para santri Ummul Quro al-Islami berkesempatan unjuk kebolehan dalam proses pembukaan Porseni. Para santri tersebut piawai juga dalam bidang seni dan olah raga, seperti nasyid, marawis, angklung, dan silat Cimande.
Selain porseni, pihak penyelenggara juga menggelar Jumpa Penulis. Seminar ini menghadirkan wartawan senior Republika yang juga penulis buku Situs-Situs dalam Alquran, Syahruddin el Fikri.
Penanggung Jawab Perpustakaan Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Abdul Rosyid mengatakan, dalam seminar tersebut narasumber mengadakan bedah buku yang ditulisnya sendiri dan juga tanya jawab. Berbeda dari penulis umumnya, santri bersemangat ketika wartawan senior memberikan motivasinya.
Karena, selain memberikan arahan menulis buku, Syahruddin juga memberikan motivasi sebagai wartawan. Apalagi, Ummul Quro al-Islami membutuhkan motivasi itu untuk memberikan warna pada media bulanan internal ponpes.
Seminar yang berlangsung tiga jam itu menarik antusias santri. Sebanyak 200 santri memenuhi aula Gedung Serbaguna Ponpes. Meski tidak diwajibkan hadir, para santri rela menunggu sejak pagi. Sebagiannya terlihat berbelanja buku di stan Penerbit Republika.
Rangkaian milad didukung pula dengan kegiatan ekstrakulikuler ponpes, seperti PMR. Mereka menggelar lomba PMR dengan acara Respect. Kegiatan ini diikuti pelajar SMP dan SMA se-Bogor Raya.