REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar pameran pendidikan Widya Wahana Pendidikan 2013 di gedung Jatim Ekspo. Pameran diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan 10 November.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bangsa yang besar bukan hanya menghargai jasa para pahlawannya.
“Namun, bangsa yang besar juga harus bisa meneruskan perjuangan para pahlawannya dengan cara menyiapkan dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” katanya saat membuka pameran yang bertema ”Menyongsong Surabaya Menuju Barometer Pendidikan Nasional” di gedung Jatim Expo seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (8/11) petang.
Karena itu, dia berharap sekolah-sekolah di Surabaya bisa menghasilkan generasi handal yang tidak hanya membawa nama Surabaya, tetapi juga Indonesia di kancah internasional.
Dia mengingatkan, bangsa yang besar harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik, bukan hanya pintar tetapi juga harus punya sikap dan nurani yang bagus.
“Kalau pandai tetapi tingkah lakunya nakal aneh-aneh ya tidak ada gunanya. Saya ingin suatu saat kalian bisa sejajar dengan anak-anak lain di seluruh dunia,” tuturnya.
Risma juga menyampaikan terima kasih karena semakin banyak anak-anak Surabaya yang berprestasi dan angka kenakalan mulai menurun. Dia berpesan agar bisa melatih siswa-siswi Surabaya menjadi anak-anak yang pandai dan berani. Menurutnya, seringkali yang terjadi, ada banyak anak pandai tetapi tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan pikiran mereka sehingga kemudian kalah dalam persaingan.
“Saya sering melihat anak-anak Indonesia pandai tetapi tidak berani mengungkapkan ide-ide mereka sehingga kalah dengan yang nekat meski tidak pandai. Jangan kecewakan pahlawan yang telah berjuang untuk kita bisa merdeka dan sekolah seperti sekarang,” ucapnya.
Kepala Dispendik Surabaya, Ikhsan mengatakan, pameran pendidikan yang diikuti oleh 200-an sekolah ini merupakan rangkaian dalam rangka peringatan Hari Pahlawan. Dia menambahkan, selama tiga hari pameran, panggung akan terus semarak oleh atraksi siswa-siswa Surabaya. Pihaknya juga menggelar beberapa lomba untuk menyemangati siswa.
Pameran ini untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan menanamkan jiwa kepahlawanan.
“Karena di Indonesia, hanya Surabaya yang mendapat julukan Kota Pahlawan. Kami berharap para siswa bisa belajar banyak hal dari kegiatan ini,” tuturnya.
Sedikitnya 200 Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik negeri maupun swasta di Kota Surabaya di pameran yang diselenggarakan mulai Jumat hingga Ahad (10/11) besok.
Stan tiap sekolah kompak memamerkan hasil kreasi siswa-siswi mereka. Seperti SMA Negeri 5 Surabaya yang memamerkan kreasi daur ulang seperti baju dan rok, SMA Negeri 12 Surabaya mempresentasikan budidaya semanggi mulai dari pembibitan hingga siap panen.
SMA Trimurti yang mengenalkan water treatment, SMA Wonokromo yang memamerkan kreasi siswa berupa bros dan gantungan kunci, serta SMA Wachid Hasyim 1 yang memamerkan hiasan kaca dari mika.