REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Sebanyak 1.500 orang guru ngaji yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat dana insentif dari pemerintah provinsi setempat sebesar Rp1,5 miliar, kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda NTB H Suhaimi.
"Februari 2014, kami akan menyalurkan dana insentif untuk guru ngaji di berbagai kabupaten/kota," kata H Suhaimi di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan anggaran yang dialokasikan untuk program pemberian dana insentif guru ngaji dalam APBD Provinsi NTB 2014 sebesar Rp1,6 miliar dengan rincian sebesar Rp1,5 miliar dialokasikan untuk 1.500 orang guru ngaji, dan Rp100 juta lainnya merupakan dana operasional dalam mengimplementasikan program tersebut.
"Data guru ngaji penerima dana insentif itu disiapkan DPRD NTB (dana aspirasi), dan itu sedang dikoordinasikan dengan DPRD NTB dan pemerintah kabupaten/kota tempat guru ngaji itu berdomisili," ujarnya.
Suhaimi mengatakan, dana insentif guru ngaji itu merupakan bagian dari anggaran sebesar Rp7,79 miliar lebih yang dialokasikan pada pos anggaran Biro Kesra Setda NTB.
Anggaran untuk Biro Kesra Setda NTB itu telah dituangkan dalam Rancangan APBD NTB 2014 yang telah disetujui menjadi APBD 2014, dalam sidang paripurna DPRD NTB yang digelar Kamis (12/12) malam yang berakhir Jumat (13/12) dini hari.
APBD NTB 2014 yang ditetapkan DPRD itu mencapai Rp2,86 triliun, atau mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding APBD perubahan 2013 yang mencapai Rp2,57 triliun lebih.
Penetapan APBD NTB 2014 itu dilakukan setelah mendengar pemandangan umum empat komisi di DPRD NTB yang semuanya menyatakan menyetujui rancangan APBD NTB 2014 untuk ditetapkan menjadi APBD 2014.
APBD NTB 2014 yang ditetapkan itu, dijabarkan dalam 300 program/kegiatan, yang dirinci menjadi anggaran pendapatan sebesar Rp2,863 triliun lebih dan anggaran belanja sebesar Rp2,834 triliun lebih, sehingga terjadi surplus sebesar Rp29,35 miliar lebih.
"Melalui dana insentif guru ngaji itu diharapkan proses belajar-mengajar di berbagai lokasi pengajian terlaksana sesuai harapan semua pihak," ujar Suhaimi.