Rabu 18 Dec 2013 14:58 WIB

Kadisdik: Perlu Penanganan Objektif Soal Kasus Lelang Kepsek

Red: Taufik Rachman
Guru mengajar di kelas.  (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan dugaan kecurangan sistemik dalam tes lelang Kepala Sekolah DKI Jakarta perlu diselidiki dan ditangani secara obyektif

"Perlu diselidiki lebih lanjut. Bukan berarti saya bilang tidak, karena semua ini kan kemungkinan pasti ada. Tapi secara struktur, by design, saya selaku Kepala Dinas menempatkan posisi bahwa ini adalah kebijakan yang harus ditangani secara objektif," ujar Taufik Yudi Mulyanto di Balai Kota, Jakarta, Rabu.

Ia membenarkan memang ada kepala atau wakil kepala sekolah berkumpul sama pada umumnya orang ketika menghadapi ujian untuk belajar. "Jadi prinsipnya mereka belajar. Mereka pun berbeda-beda, ada yang belajar komputer akses, ada yang belajar pengetahuan, ada yang belajar cara menghadapi tekanan," ujarnya.

Terkait soal bocor, ia mengatakan kalau dugaan tersebut terbukti benar maka pihaknya akan memberikan sanksi. "Kalau dikatakan ada yang bocor dan itu terbukti ya kita harus berikan sanksi, bahwa mereka belajar pada umumnya bukan hanya di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) sepengetahuan saya, mereka itu terbagi di beberapa kelompok, seperti jaktim, jakut, jaksel, suatu waktu memang pernah berkumpul di LPMP,"kata dia.

Kedatangan dirinya, lanjutnya, hanya memberikan dukungan moril kala anak didik sedang menghadapi ujian. "Untuk beri dukungan moril dan saya dateng. Tapi spesifik soal materi, saya enggak tahu materinya apa, malah jangan-jangan kalo di uji bisa-bisa saya enggak lulus," ujar dia.

Ia mengaku tidak tahu mengenai soal-soal tersebut secara detail karena tidak ada tim tersendiri untuk membuatnya.

"Secara umum memang saya tahu, tapi kalo tahu persis mendetail soal-soalnya, tidak ada tim tersendiri. Kalo mau lihat hasilnya, hasilnya sangaat variatif, tidak semua kapala sekolah mendapat nilai 90, apalagi 100. Cuma ada empat kepsek yg mendapat nilai 100," kata dia.

Ia menambahkan dalam sosialisasi yang dilakukan pihaknya bahwa dihimbau kepada seluruh kepala sekolah agar menyampaikan kepada gurunya masing-masing untuk mendaftar melalui online apabila persyaratannya sudah terpenuhi.

"Berarti ini kan sosialisasi yang diinginkan oleh Dinas pendidikan sampai, walaupun soal lelang terbuka jabatan kepsek ini pilihan, yang mau silahkan, yang tidak silahkaan. Yang ikut sejumlah 1579 yang telah mendaftar lewat online, yang ikut ujian 1467. Ini mengindikasikan bahwa informasi itu sampai," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pengecekan dugaan kecurangan sistemik dalam tes lelang Kepala Sekolah DKI Jakarta dilakukan selama dua hari.

"Lapangannya baru kita lihat. Dua hari ini lah ini baru lihat proses lapangannya hari ini dan besok," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pihaknya sudah turun ke lapangan untuk mengecek proses lelang kepala sekolah di lapangan.

"Udah turun ke lapangan nanti dilihat dua hari," kata dia. Ketika ditanya mengenai proses lapangannya seperti apa, ia enggan menjawab karena kalau disebutkan maka timya akan bubar.

"Saya tidak akan sebutkan apa proses lapangan itu. Tidak perlu saya sebutkan apa nanti bubar khan baru proses," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement