REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga kini masih menyelidiki dugaan adanya kecurangan sistemik dalam lelang jabatan kepala sekolah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, ada kecenderungan Dinas Pendidikan mencoba untuk pertahankan kepala sekolah yang sedang menjabat saat ini.
"Jadi memang ada niat untuk mempertahankan kepala sekolah yang lama. Sekarang kita lagi cari kenapa kepala sekolah yang lama mau dipertahankan," ujar pria kelahiran 1966 tersebut di Balaikota, Kamis (19/12).
Menurut Ahok, banyak orang berambisi menduduki jabatan kepala sekolah. Sebab, kata dia, diduga kepala sekolah biasa menerima komisi dari pembelian buku dan permainan kotor lainnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga kembali mengancam akan mencopot Taufik Yudi Mulyanto dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan apabila dugaan kecurangan tersebut terbukti. "Kita bersyukur kepala dinas sudah menyatakan siap diganti. Ya sudah kita ganti saja," ucap dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, ia siap diganti apabila gubernur menginginkannya. Meski demikian, Taufik membantah apabila pihaknya disebut memihak kepala sekolah definitif agar bisa lolos dalam seleksi lelang jabatan.
Taufik mengatakan, sejumlah kepala sekolah memang pernah berkumpul untuk belajar bersama sebelum adanya tes akademik. Ia juga mengaku hadir dalam pertemuan tersebut. Namun demikian, kata dia, pertemuan tersebut hanya belajar bersama seperti halnya anak sekolah yang akan menghadapi ujian.
"Kedatangan saya ibarat saya punya anak sedang menghadapi ujian. Jadi saya berkewajiban untuk memberikan sanksi dan dukungan moril," ujar Taufik.