REPUBLIKA.CO.ID,
Alumninya tersebar di berbagai perguruan tinggi bergengsi.
Menyebut MAN Insan Cendekia, ingatan langsung tertuju pada madrasah bergengsi di dua daerah, yaitu Serpong, Tangerang, dan Gorontalo. Kedua lembaga pendidikan Islam ini sangat istimewa.
Selain terkenal dengan penggemblengan akhlak, madrasah ini juga terkenal dengan segudang prestasi. “Tiap tahun puluhan penghargaan kami raih,” kata Kepala MAN Insan Cendekia Serpong, Suwardi, kepada Republika, Rabu (8/1).
Keberhasilan meraih penghargaan tidak terlepas dari semangat dan keseriusan menuntut ilmu. Semangat otodidak dalam belajar didukung dengan optimalisasi peran guru. Guru di sekolah ini berfungsi sebagai pengajar sekaligus pendamping belajar.
Tiap tahun, kata Suwardi, baik input ataupun output menjadi prioritas utama lembaga ini. Tes seleksi ketat guna menjaring para calon siswa digelar di berbagai kota besar sehingga lembaga ini mencetak 120 lulusan unggul.
Lebih dari 90 persen alumni melanjutkan pendidikan di sejumlah kampus bergengsi dalam dan luar negeri. Untuk luar negeri, negara tujuan belajar dengan jumlah alumni paling banyak adalah Jepang.
Sekolah yang berdiri di atas lahan hampir enam hektare itu tidak hanya fokus membuat anak kaya akan ilmu. Lebih dari itu, Insan Cendekia juga menanamkan akhlak mulia dan nilai keagamaan.
Nilai agama, menurut Suwardi, sangat penting. Murid perlu mengetahui konsep tauhid yang menjadi pandangan hidup Islam. Hanya atas kehendak dan kuasa Allah SWT-lah semua ciptaan, tidak terkecuali sains, muncul.
Karena itu, hanya kepada-Nya, manusia patut menyembah dan menyerahkan diri. Penanaman akhlak kepada sesama juga ditekankan. Berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada umat manusia.
Sejarah
Suwardi menguraikan, cikal bakal MAN ini didirikan oleh presiden ketiga RI BJ Habibie melalui BPPT dengan nama Magnet School.
Konsep sekolah yang lantas menjadi SMU Insan Cendekia Serpong ini ialah prinsip keseimbangan antara penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan takwa.
Sejak tahun pelajaran 2000/2001, kata Suwardi, Insan Cendekia, baik yang berada di Gorontalo maupun di Serpong, dilimpahkan pengelolaannya oleh BPPT kepada Kementerian Agama.
Selanjutnya, nama SMU Insan Cendekia bertransformasi MAN Insan Cendekia. Tanpa mengurangi dan mengubah sistem pengajaran secara keseluruhan yang telah berjalan selama ini.