REPUBLIKA.CO.ID,MUSIRAWAS--Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, terancam kekurangan tenaga pengajar mencapai ratusan orang karena pada 2014 banyak para guru yang pensiun.
Untuk mengantisipasinya terpaksa memanfaatkan tenaga kerja guru tidak tetap, sambil mengajukan tambahan guru tetap pada formasi penerimaan Pegawai Negeri Sipil tahun 2014, kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Musirawas, Jemain, Rabu.
Ia mengatakan, kekurangan tenaga guru itu akibat dampak pemekaran di Kabupaten Musirawas Utara dan ribuan guru yang dipindahkan ke Daerah otonomi Baru (DOB) tersebut.
Selain itu makin bertambahnya sekolah baru di setiap desa dan kecamatan wilayah itu akibat perkembangan penduduk yang cukup pesat.
"Pada 2014 kami akan memprioritaskan mengusulkan tambahan tenaga guru PNS sebanyak 587 orang, disamping mengusulkan pengangkatan tenaga GTT yang ada saat ini," ujarnya.
Kekurangan guru di Kabupaten Musirawas itu didominasi mulai tingkat SD, SMP dan SMA mata pelajaran Agama dan Penjaskes.
Wilayah kekurangan guru itu antara lain di Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, BTS Ulu, Jayaloka, Muara Kelingi dan beberapa kecamatan lainnya.
Sedangkan mulai tahun 2013 hingga 2014 para guru PNS yang pensiun rata-rata mencapai 71 orang, untuk pengganti sementara ini mengandalkan tenaga guru tidak tetap, ujarnya.
Kepala Bagian Kepegawaian Disdik Musirawas Marzani mengatakan, kekosongan guru dengan mengoptimalkan GTT dinilai belum maksimal karena jumlahnya masih sedikit.
Untuk menutupi kekurangan itu Disdik Musirawas setiap tahunnya mengajukan formasi guru kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat.
"Ratusan GTT ini digaji menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sedangkan anggaran lainnya tidak tersedia" Jelasnya.