REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Tumiyang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terpaksa belajar di rumah-rumah penduduk karena ruangan kelas mereka rusak akibat gempa 6,5 Skala Richter (SR) yang terjadi pada hari Sabtu (25/1).
"Seluruh siswa yang berjumlah 119 anak terpaksa diungsikan ke rumah warga dan Balai Karya karena ruangan kelas tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar," kata Kepala SDN 3 Tumiyang, Bertus Sugeng Margono, di Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Senin.
Menurut dia, gempa yang terjadi pada hari Sabtu (25/1) mengakibatkan plafon ruang kelas 1, 3, dan 4 ambrol.
Sementara ruang kelas 5 dan 6, kata dia, plafonnya tidak rusak namun konstruksi bangunannya patah atau bergeser.
"Ruang kelas 1 digunakan juga untuk kegiatan belajar mengajar bagi kelas 2 secara bergantian," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya masih mendata kerugian akibat gempa yang merusak bangunan sekolah itu.
Salah seorang siswa kelas 5, Rizky mengharapkan bangunan sekolah yang rusak akibat gempa dapat segera diperbaiki sehingga dia bersama rekan-rekannya tidak perlu belajar di rumah warga.
"Di sini suasananya panas dan pengap, nggak enak untuk belajar. Kami ingin dapat kembali belajar di sekolahan," katanya.