Senin 27 Jan 2014 16:01 WIB

Siswa SD Lereng Merapi Lakukan Simulasi Penanganan Bencana

Gunung Merapi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Para siswa SD Negeri 1 Srumbung dan MI Ma'arif di lerang Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Senin, mengikuti simulasi penanganan bencana.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari pengurangan risiko bencana," kata Kepala Seksi Pemuda dan Kesiswaan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Magelang, Sri Purnanto di Magelang.

Simulasi penangganan bencana tersebut diselenggarakan LSM Save the Children bekerja sama dengan BPBD, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan (Bapermaspuan) dan KB Kabupaten Magelang.

Purnanto mengatakan kegiatan tersebut sebenarnya sering dilakukan terutama pascaerupsi Gunung Merapi 2010 dan banjir lahar 2011.

Menurut dia, kegiatan tersebut sangat penting bagi para siswa agar mereka siap dan mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana, dalam hal ini erupsi Gunung Merapi.

"Jika sering diadakan simulasi, mereka menjadi terbiasa dan semakin siap dan tahu apa yang harus dilakukan. Salah satunya bagaimana menolong dan menyelamatkan orang lain saat bencana terjadi," katanya.

Selain siswa SD Negeri 1 dan MI Ma'arif Srumbung, katanya, kegiatan serupa juga akan dilakukan di SD Negeri dan MI Progowati di Kecamatan Mungkid. Kemudian siswa SD Negeri 1 dan 3 Wonolelo serta SD Negeri Kapuhan 1 dan 2 Kecamatan Sawangan.

"Praktik gladi lapang dan simulasi ini juga melibatkan pemerintah desa dan organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB) masing-masing desa. Total siswa yang dilibatkan ada 1.427 siswa dari sejumlah sekolah tersebut," katanya.

Pada simulasi tersebut, terlihat saat siswa SD Negeri 1 dan MI Ma'arif Kecamatan Srumbung tengah serius mengikuti kegiatan belajar mengajar tiba-tiba mereka dikejutkan bunyi sirine dan pengumuman dari pengeras suara Masjid setempat, jika status Gunung Merapi meningkat dari siaga menjadi awas.

Mereka pun diminta bersiap untuk dievakuasi ke tempat evakuasi akhir (TEA) di Dusun Cawakan Desa Srumbung.

Sebelum proses evakuasi, sempat terjadi kepanikan yang dialami para siswa, akibatnya ada beberapa siswa yang pingsan dan terluka karena terjatuh. Beruntung, bapak dan ibu guru dibantu sejumlah relawan dan Tim SAR Kabupaten Magelang, bertindak sigap. Mereka pun berhasil dievakuasi ke TEA menggunakan empat buah truk.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement