Selasa 18 Feb 2014 13:02 WIB

Kualitas Pendidikan di Batam Menurun

Seorang guru mengajar siswa kelas 2 yang hanya berjumlah lima murid di lantai SDN V Krasak, kec. Jatibarang, Kab. Indramayu, Jabar, Kamis (17/11). Akibat ruang kelas rusak siswa SDN V Krasak terpaksa belajar di rumah huni guru yang terletak di samping bang
Foto: antara
Seorang guru mengajar siswa kelas 2 yang hanya berjumlah lima murid di lantai SDN V Krasak, kec. Jatibarang, Kab. Indramayu, Jabar, Kamis (17/11). Akibat ruang kelas rusak siswa SDN V Krasak terpaksa belajar di rumah huni guru yang terletak di samping bang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kualitas pendidikan di sekolah negeri Kota Batam, Kepulauan Riau, terus menurun karena kurangnya jumlah sekolah dan guru, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin di Batam, Selasa.

"Kualitas pendidikan tiap tahun menurun, kami terus berupaya meningkatkannya," kata Muslim di sela-sela peresmian proyek fisik daratan Kota Batam.

Ia mengatakan warga lebih memilih sekolah negeri sehingga daya tampungnya selalu membludak. Padahal pemerintah terus menambah jumlah sekolah negeri.

Menurut Kepala Dinas, daya tampung tiap kelas yang ideal adalah 38 anak per kelas. Namun yang terjadi di sekolah negeri Batam rata-rata 40 orang lebih, sehingga mempengaruhi kualitas belajar.

"Jumlah anak di kelas lebih banyak, jadi guru kesulitan memberikan pengajaran. Bagaimana ilmu bisa terserap baik," kata Kepala Dinas.Selain itu, guru juga dibebani banyaknya tugas sehingga tidak fokus.

Ia mengatakan tiap tahun angka kelulusan di Batam juga terus meningkat. Sayangnya itu tidak mengindikasikan meningkatnya kualitas pendidikan.

"Angka kelulusan memang meningkat, tapi nilai yang lulus itu berkurang, kalau dulu, nilainya rata-rata 8, sekarang 7," kata dia.

Mengenai target kelulusan Ujian Nasional 2014, Kepala Dinas enggan menyebutkan. Ia justru pesimistis dengan hasil yang diperoleh siswa. "Ujian sekarang lebih susah," kata Kepala Dinas.

Pemerintah berupaya meningkatkan kemampuan siswa menjelang UN dengan mengadakan uji coba (try out) yang dibiayai APBD."Kami mengharapkan ada dua sampai tiga kali 'try out' sebelum UN. Tapi hanya satu yang dibiayai pemerintah," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kota Batam, Andi Agung menyatakan ada 7.813 siswa SMA sederajat di Batam yang akan mengikuti ujian nasional (UN) tahun ini yang terdiri dari 381 siswa MA, 3.701 siswa SMK, dua siswa SMA luar biasa dan 1.490 peserta ujian paket C.

"Kami berharap mereka fokus sehingga semua bisa lulus. Tiap tahun nilai lulusan tertinggi di Provinsi Kepri selalu diperoleh Batam," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement